Kunci utama kesuksesan Murai Batu (MB) lapangan adalah pada keseimbangan antara birahi, emosi dan power/stamina.
Lalu bagaimana ciri-ciri seekor Murai Batu (MB) telah sinkron antara birahi, emosi dan powernya atau sudah siap tempur..??
Ciri-ciri Murai Batu (MB) yang sudah siap tempur antara lain:
� Sangat responsif terhadap suara-suara tertentu.
� Jika diganggu akan langsung bereaksi, minimal dengan mendirikan bulu putih pada bagian punggung, atau memainkan ekornya.
� Menjadi lebih gacor dari biasanya.
Antara birahi dan emosi sebetulnya saling mendukung, bukan bertolak belakang. Artinya Murai Batu (MB) yang sedang birahi cenderung galak atau emosinya tinggi.
- BIRAHI bisa didapatkan dari asupan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto dan ulat hongkong (UH) dalam porsi yang memadai.
- EMOSI bisa dimaksimalkan dengan penjemuran dan pengerodongan, serta pemberian Ekstra fooding (EF) yang memiliki efek panas seperti ulat hongkong (UH).
- STAMINA bisa didapatkan dari asupan Ekstra fooding (EF) yang cukup serta pengumbaran yang teratur.
Ciri-ciri Murai Batu (MB) over birahi:
� Jika melihat musuh cenderung mengeluarkan suara-suara kecil dengan gaya merayu menaik turunkan kepalanya.
� Sering turun kedasar sangkar.
� Sering terlihat mematuk-matuk sesuatu sebagai pelampiasan birahi seperti jeruji dan ornamen sangkar lainnya.
� Jika digoda segera turun kedasar sangkar sambil membuka sayap (ngelowo/ngebatman).
Ciri-ciri Murai Batu (MB) over emosi:
� Jika melihat musuh dari dekat cenderung menerjang sangkar seperti ingin menerkam lawannya.
� Sering mencambuk-cambukkan ekornya.
� Memainkan suara ketrekannya dengan jelas dan keras.
� Tidak terlihat membuka sayap.
Settingan Murai Batu (MB) menjelang lomba:
Sebaiknya dua minggu menjelang lomba/latber, Murai Batu (MB) harus kita persiapkan dengan matang, baik dari tingkat birahi, emosi, maupun staminanya sebelum turun lapangan.
Pada minggu pertama perawatan masih sama seperti biasa, hanya porsi pemberian Ekstra fooding (EF) digenjot untuk meningkatkan birahinya. Ekstra fooding (EF) yang kita berikan tergantung dari kebiasaan dan sesuai dengan trial error yang sudah kita coba selama ini.
Pada minggu Kedua perawatan mulai kita atur sesuai dengan dampak yang terjadi pada Murai Batu (MB) gacoan kita. Pada minggu kedua ini kita setting tinggkat birahinya, kalau over birahi (OB) biasanya burung cenderung sering ngeruji dan pada saat pagi/subuh gacornya berlebihan.
Pada minggu kedua inilah kita harus benar-benar jeli mengamati perkembangannya. Kalau burung terlalu birahi, porsi pemberian Ekstra fooding (EF) dikurangi sedikit, ditambah mandi pada sore hari serta kerodong double dan sudah tidak masuk kandang umbaran lagi untuk menyimpan tenaga. Kalau masih kurang birahi, porsi Ekstra fooding (EF) bisa ditambah dan durasi penjemuran ditingkatkan lagi.
untuk settingan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik dinaikkan mulai h-3 sebelum lomba sebagai bekal tenaga ketika mengikuti lomba, dan pada h-1 sebelum lomba sebaiknya Murai Batu (MB) lebih banyak dikerodong (full kerodong).
Selebihnya untuk pemberian ulat hongkong (UH) atau Ekstra fooding (EF) lainnya seperti kroto pemberiannya harus disesuaikan dengan karakter masing-masing Murai Batu (MB), karena satu jenis Ekstra fooding (EF), belum tentu cocok untuk semua tipe Murai Batu (MB).
Ciri-ciri Murai Batu (MB) yang belum sinkron antara birahi dan emosinya:
� Birahi rendah emosi tinggi
Biasanya rajin ngeplong, nembak dan ngeplay tapi durasinya kurang maksimal karena birahinya rendah sehingga kuantitas suaranya berkurang dan kadang suka berhenti ditengah jalan.
� Emosi rendah birahi tinggi
Mainnya cenderung suka turun tangkringan, ngeruji atau bahkan ngebetmen/ngelowo dan banyak ngeriwik saja jarang mengeluarkan tembakan.
Itulah pentingnya perawatan satu minggu sebelum lomba agar kita bisa mengontrol tingkat birahi dan emosinya agar seimbang agar Murai Batu (MB) bisa full bongkar isian dengan durasi yang lama tanpa jeda, ngeplay dan ngotot saat dilombakan dan tidak bertingkah nakal seperti ngeruji, ngelantai dan mbetmen.
Untuk Murai Batu (MB) yang diperuntukkan untuk lomba sebaiknya dikondisikan agar tidak gacor dirumah untuk menyimpan tenaga.
selama dua minggu cukup kita kontrol tingkat emosi dan birahinya saja tanpa mengharapkan burung gacor dirumah, untuk itu sebaiknya Murai Batu (MB) lebih banyak dikerodong (full kerodong) setiap hari, bahkan kalau perlu dikerodong double.
Murai Batu (MB) yang sudah siap lomba bisa dilihat dari reaksinya ketika mendengar siulan, tepokan tangan, atau mendengar suara Mp3 Murai Batu (MB) lain. Kalau Murai Batu (MB) langsung bereaksi mendirikan bulu putih di punggungnya dan membalas dengan suara-suara tembakan berarti Murai Batu (MB) tersebut dalam kondisi siap tempur.
Kesimpulannya:
Settingan birahi Murai Batu (MB) lebih banyak dipengaruhi oleh faktor pemberian Ekstra fooding (EF), sedangkan emosinya cenderung lebih banyak dipengaruhi oleh penjemuran dan pengerodongan.
Untuk mendapatkan settingan yang tepat, kita harus berani melakukan trial error, sehingga kita tahu jenis Ekstra fooding (EF) apa yang cocok untuk Murai Batu (MB) kita dan berapa banyak takaran yang harus diberikan, sehingga tidak kurang ataupun over.
Settingan emosi Murai Batu (MB) cenderung dipengaruhi oleh birahinya. Artinya jika Murai Batu (MB) sedang over birahi (OB) akan cenderung menjadi galak, demikian juga sebaliknya.
Selain itu, emosi Murai Batu (MB) juga bisa dipengaruhi oleh karakter dari burung itu sendiri, baik karakter bawaan (tipe fighter tinggi), maupun karakter yang muncul karena pengaruh dari perawatan sehari-hari.
Murai Batu (MB) yang memiliki karakter emosi tinggi/fighter tinggi bisa disiasati dengan intensitas mandi lebih sering untuk mengurangi atau menurunkan tingkat emosinya dan juga perlu sering diumbar, serta porsi pemberian kroto diperbanyak. Bila diperlukan bisa diberikan minuman berupa larutan penyegar, tapi penggunaannya tidak direkomendasikan untuk harian.
Sedangkan Murai Batu (MB) yang terkesan dingin/kurang emosi/fighter rendah bisa disiasati dengan cara full krodong dan tidak mandi serta memaksimalkan durasi penjemurannya. Berikan Ekstra fooding (EF) berupa ulat hongkong (UH) dengan porsi yang lebih banyak, atau bisa juga dengan melakukan charge dengan Murai Batu (MB) betina.
Baca juga:
Cara merawat burung Cililin agar cepat gacor
Fungsi utama kerodong untuk burung kicau
Beberapa manfaat terapi umbaran untuk burung kicauan
Demikian informasi tentang "Kunci sukses Murai Batu (MB) lapangan". Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
0 comments:
Post a Comment