Kecepatan terbang seekor Merpati sebetulnya tidak bisa ditambah lagi karena memang sampai disitulah batas kemampuannya.
Jika Merpati sedang dalam kondisi top perform/kondisi puncak hanya mampu terbang denagan kecepatan mencapai 100 km/jam, maka kecepatan terbangnya tidak bisa ditambah lagi, walaupun diberikan jamu atau suplemen tertentu.
Pemberian jamu dan suplemen serta pelatihan hanya untuk menjaga kondisi fisik Merpati agar selalu prima dan untuk menambah staminanya saja, bukan untuk menambah kecepatan terbangnya.
Misalnya saja Merpati hanya sanggup terbang dengan kecepatan puncak mencapai 100 km/jam untuk 2x terbang, maka dengan diberikan jamu dan suplemen, kemampuannya bisa bertambah menjadi 3-4x terbang dengan kecepatan yang masih tetap sama.
Itu artinya, jamu dan suplemen hanya untuk menambah stamina saja dan bukan untuk menambah kecepatan terbangnya, sehingga Merpati mampu mempertahankan kecepatan puncaknya walaupun sudah beberapa kali terbang.
Misalnya saja Merpati-A yang dalam kondisi puncak kalah sprint terbang dengan Merpati-B, maka walaupun diberikan jamu dan suplemen tertentu akan tetap kalah selama kondisi Merpati-B selalu prima atau top perform.
Yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha agar performa Merpati tetap stabil. Salah satunya yaitu dengan pemberian jamu dan suplemen yang tepat, baik jenis maupun takarannya.
Intinya, Merpati berbeda dengan motor balap yang dapat ditingkatkan kecepatannya dengan mengganti beberapa komponennya. Merpati hanya akan mentok pada kecepatan tertentu saja dan tidak bisa ditingkatkan lagi.
Pemberian jamu dan suplemen yang tepat serta latihan yang teratur hanya dapat menambah stamina Merpati saja.
Berikut ini beberapa ramuan yang dapat digunakan ssbagai jamu dan suplemen untuk Merpati balap:
� Jamu tradisional
Bahan-bahannya:
- Telor bebek
- Madu klanceng
- Sarang burung walet
- Kunyit
- Rumput teki
- Jahe
- Kopi
Cara membuatnya:
- Semua bahan-bahan tersebut dihaluskan dan dicampur menjadi satu.
- Aduk-aduk semua bahan tersebut sampai merata dan mengental menjadi adonan.
- Kemudian adonan bahan-bahan tersebut digelintir dan dijadikan butiran-butiran sebesar biji jagung lalu dijemur kira-kira selama 3 hari sampai butiran-butiran jamu benar-benar kering.
Setelah kering, kemudian masukkan jamu kedalam toples sebagai persediaan dan beri silikon gel (anti jamur) agar jamu bisa bertahan lama dan tidak berjamur.
Jamu tradisional vs Obat buatan pabrik:
Manfaat jamu dan obat-obatan pabrik sebetulnya sama saja, yaitu untuk menjaga kondisi fisik Merpati agar selalu prima dan untuk menambah stamina Merpati. Perbedaanya, jamu dibuat dan diracik secara alami menggunakan bahan-bahan tradisional yang juga alami. Sedangkan obat diproduksi oleh pabrik.
Kelebihan jamu tradisional:
- Menggunakan bahan-bahan alami yang bebas kimia, sehingga aman untuk Merpati walaupun digunakan dalam jangka panjang.
- Harganya lebih murah dan bisa dibuat sendiri karena bahan-bahannya mudah didapat.
Kekurangan jamu tradisional:
- Tidak melalui penelitian ilmiah dan uji coba di laboratorium, karena penggunaan jamu tradisional hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan biasanya merupakan resep turun-temurun.
Kelebihan obat buatan pabrik:
- Sudah melalui tahap uji coba di laboratorium, sehingga khasiatnya cepat terasa.
- Takaran/dosis pemberiannya sudah ditentukan, sehingga sudah terukur sesuai perhitungan yang ilmiah.
Kekurangan obat buatan pabrik:
- Kemungkinan mengandung bahan kimia tertentu, sehingga jika digunakan dalam jangka panjang bisa menimbulkan efek negatif pada burung Merpati.
Baca juga:
Meramal kualitas suara Perkutut dari katuranggannya
Mengenal perbedaan Perkutut Lokal dan Perkutut Bangkok
Perawatan yang tepat untuk Perkutut pada saat mabung/ngurak
Demikian sedikit informasi tentang "Jamu dan suplemen untuk menambah stamina Merpati balap". Untuk informasi lain seputar burung Merpati, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
0 comments:
Post a Comment