Home » » Ciri-ciri Merpati balap sprint/dasar yang prospek

Ciri-ciri Merpati balap sprint/dasar yang prospek

Ada beberapa perbedaan khusus tentang ciri-ciri fisik Merpati yang bagus untuk adu sprint atau dasaran, meskipun secara umum tidak terlalu berbeda jauh dengan ciri-ciri fisik Merpati balap tinggian/kolongan.

Berikut ini beberapa ciri fisik/katuranggan Merpati balap sprint yang bagus:

� Pilihlah Merpati yang memiliki postur tubuh seimbang antara badan, sayap, ekor, leher, dan kepala. Jangan memilih Merpati yang memiliki tubuh besar tapi sayapnya pendek/kecil.

� Pilih Merpati balap yang memiliki dada besar/bidang atau membelah. Tujuannya agar dapat menyimpan oksigen lebih banyak selama terbang. Karena oksigen akan mengurangi pembentukan asam laktat penyebab kelelahan otot.

� Pilih Merpati balap yang memiliki tulang pembentuk dada yang bulat melengkung ke arah kloaka (anus). Ketika diraba, otot di sekeliling tulang tersebut terasa halus dan agak lembek, tapi didekat kloaka, otot sumpitnya terasa keras dan lurus.

� Pilih Merpati balap sprint yang memiliki bentuk kepala besar dan membulat setengah lingkaran.

� Pilih Merpati balap sprint yang lehernya tidak terlalu panjang, paling ideal yang memiliki leher sedang dengan tulang leher besar.

� Pilih Merpati balap yang memiliki otot pada pangkal sayap kuat, karena Merpati tersebut memiliki kepakan sayap yang cepat dan bertenaga. Idealnya otot pangkal sayap ketika diraba terasa kenyal, elastis dan padat sehingga Merpati tidak cepat lelah ketika terbang.

� Bulu merupakan bagian terpenting dari sayap Merpati balap sprint. Bulu sayap terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bulu penutup sayap, bulu sekunder, dan bulu primer. Untuk Merpati balap, bulu primer adalah penentu baik tidaknya kemampuan terbang dari seekor Merpati.

Bulu primer berjumlah 10 helai yang berfungsi sebagai penyeimbang dan rem pada saat mendarat. Saat sayapnya dibentangkan, posisi 10 bulu primer harus rapat, beraturan dan serasi.

Pilihlah Merpati balap yang memiliki ukuran bulu primer lebar dengan tulang/lidi bulu yang besar.

Sedangkan bulu sekunder memiliki peranan penting dalam kecepatan terbang Merpati. Pilih Merpati balap yang memiliki bulu skunder lebar, panjang, dan tebal. Pastikan pangkal sayapnya berotot dengan daging elastis.

Pilih Merpati balap yang memiliki bulu luar/bulu penutup saya yang ukurannya kecil-kecil dan rapat menutupi bulu sekunder.

� Pilih Merpati balap sprint yang memiliki bentuk pinggang lebar agar shooting/tembakannya lurus dan kencang. Jika Merpati betina memiliki pinggang lebar maka dapat menghasilkan telur yang besar dan kualitas.

Merpati betina dengan ciri-ciri tersebut cocok jika dijadikan sebagai indukan karena tulang pinggang yang lebar akan memudahkan dalam mengeluarkan telur nantinya.

� Pilih Merpati balap yang memiliki ekor lurus, rapat, sedikit menyeret tanah, lebih panjang sekitar 1cm dari ujung bulu primer, tidak bengkok atau lembek apalagi galing.

� Pilih Merpati balap yang memiliki paruh pendek, tajam dan berwarna hitam atau coklat tua. Biasanya Merpati balap dengan bentuk paruh seperti itu memiliki karakter galak, ngotot, dan punya kemampuan sprint yang bagus.

� Pilih Merpati balap yang matanya berwarna merah terang agar terlihat garang dan sadis. Pupil/titik hitam pada mata Merpati yang kecil dipercaya memiliki penglihatan yang maksimal ketika melihat objek dari jauh (ngezoom) dan juga mampu melihat Merpati betina dari jarak pandang yang jauh.

Ketika dilombakan, jarak pandang Merpati jantan pada Merpati betina klepekan sangat menentukan hasil akhir, karena semakin jelas Merpati jantan tersebut melihat kepakan sayap Merpati betina, maka semakin cepat pula Merpati jantan melakukan sprint. Oleh karena itu pilihlah Merpati balap yang memiliki lingkaran pupil pada matanya yang bisa membesar dan mengecil untuk mengukur jarak.

Semua penjelasan diatas bisa menjadi acuan ketika akan membeli Merpati dikandang ranji/ombyokan atau di peternakan. Tapi semua itu buka merupakan patokan yang mutlak selalu benar, karena semua kembali pada karakter bawaan masing-masing Merpati.

Bahkan anakan Merpati juara sekalipun belum tentu bisa menjadi juara jika tidak dilakukan latihan yang tepat terlebih dahulu, karena meskipun anakan Merpati juara mewarisi bakat dan postur tubuh indukannya, tapi jika tidak dilatih dengan benar maka tidak akan dapat berprestasi seperti indukannya.

Baca juga:

Cara memilih Merpati balap tinggian/kolongan yang bagus

Tips dasar pemilihan Merpati balap yang bagus untuk pemula

Jamu dan suplemen untuk menambah stamina Merpati balap

Demikian informasi tentang "Ciri-ciri Merpati balap sprint/dasar yang prospek". Untuk informasi lain seputar burung Merpati, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terina kasih

Merpati Balap Sprint

0 comments:

Post a Comment