(Ilustrasi Perkutut lokal alam liar) |
Perkutut lokal masih tetap banyak peminatnya karena suara anggungannya yang khas dan juga karena kepercayaan adanya tuah/yoni pada Perkutut lokal, khususnya Perkutut lokal alam.
Bagi para penggemar Perkutut lokal, ada dua pilihan yaitu Perkutut lokal alam dan Perkutut lokal ternakan yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Biasanya para penggemar Perkutut lokal lebih banyak yang memilih Perkutut lokal alam karena berkaitan dengan katuranggan/ciri mathi yang diyakini hanya terdapat pada Perkutut lokal alam.
Dari segi suara, Perkutut lokal alam juga lebih unggul karena terbiasa menggunakan sayapnya untuk terbang sehingga otot-otot sayap dan dadanya lebih kuat serta volume paru-parunya juga lebih besar, didukung dengan stamina yang kuat sehingga suara manggungnya lebih lantang dibanding Perkutut ternak.
Secara fisik, daya tahan tubuh Perkutut lokal alam juga lebih kuat dari Perkutut ternak karena di alam bebas Perkutut lokal alam terbiasa mengkonsumsi berbagai jenis pakan yang dibutuhkan oleh tubuhnya, sedangkan Perkutut ternak hanya mengkonsumsi pakan yang disediakan oleh peternak yang kandungan nutrisinya belum tentu sesuai dengan kebutuhan tubuh burung.
(Anakan Perkutut lokal ternak) |
Kondisi Perkutut lokal alam yang terbiasa hidup di alam bebas dalam berbagai kondisi cuaca juga membuat fisiknya semakin tahan terhadap serangan penyakit dan perubahan cuaca yang terjadi.
(Perkutut lokal alam liar) |
Jika dilihat sekilas antara Perkutut lokal alam dan Perkutut lokal ternak hampir tidak ada perbedaan. Tapi jika diperhatikan secara seksama, sebetulnya ada beberapa ciri-ciri yang membedakan keduanya, antara lain:
� Bulu Perkutut lokal alam terasa lebih kaku jika disentuh dibandingkan Perkutut lokal ternak yang memiliki bulu lebih lembut.
� Warna bulu Perkutut lokal alam lebih gelap dari Perkutut lokal ternak yang memiliki warna bulu lebih cerah (keputihan/keperakan).
� Sisik kaki Perkutut lokal alam tampak kasar dan kering dibanding sisik kaki Perkutut lokal ternak yang terlihat basah.
� Jari-jari Perkutut lokal alam lebih renggang dengan cengkeraman yang tidak terlalu kuat. Sedangkan Perkutut lokal ternak jari-jarinya tidak terlalu renggang dengan cengkeraman yang lebih kuat.
� Bola mata Perkutut lokal alam lebih cerah dan sorot matanya lebih tajam dari Perkutut lokal ternak.
� Tubuh Perkutut lokal alam tampak lebih bulat dan terasa padat dengan kaki yang lebih pendek dari Perkutut lokal ternak.
� Leher Perkutut lokal alam terlihat lebih pendek dibanding Perkutut lokal ternak.
� Ujung paruh bagian atas Perkutut lokal alam tidak melengkung kebawah/rata dengan paruh bagian bawah karena terbiasa makan ditanah yang lunak. Sedangkan Perkutut lokal ternak, ujung paruh bagian atasnya lebih melengkung kebawah.
� Suara Perkutut lokal alam memiliki tempo yang lebih cepat dari ketukan ke ketukan berikutnya, sedangkan Perkutut ternak lebih lelah/senggang. Variasi elemen suara Perkutut lokal alam lebih banyak daripada Perkutut lokal ternak.
� Perkutut lokal alam memiliki karakter giras dan sulit jinak walaupun sudah dipelihara cukup lama, sedangkan Perkutut lokal ternak lebih jinak karena sudah terbiasa berinteraksi dengan Manusia.
Baca juga:
Perkutut lokal alam gacor
Demikian informasi tentang kelebihan dan kekurangan Perkutut lokal alam vs Perkutut ternak. Untuk informasi lain seputar burung Perkutut, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Terima kasih
0 comments:
Post a Comment