Ayam hutan hijau memiliki cukup banyak penggemar karena selain suaranya yang bagus, ayam ini juga memiliki warna bulu dan jengger yang indah.
Suara cekikrek ayam hutan hijau jantan yang khas dan lantang bisa terdengar sampai sejauh 2 km saat ayam dalam kondisi birahi.
Dulu suara ayam hutan hijau sering terdengar di pagi hari dari hutan atau perkebunan. Tapi karena ayam hutan hijau bernilai jual cukup tinggi maka banyak yang kemudian memburunya dengan cara dijerat atau dijaring sehingga lama-kelamaan populasi ayam hutan hijau semakin langka dan diambang kepunahan.
Sebagian besar ayam hutan hijau tangkapan hutan yang sudah dewasa sering mengalami kematian ketika dipelihara, karena ayam hutan hijau liar memiliki sifat yang sangat liar dan sulit beradaptasi dengan lingkungan Manusia.
Hanya sedikit ayam hutan hijau liar tangkapan hutan yang bisa bertahan hidup ketika dipelihara didalam kandang, karena ayam ini rawan sekali mengalami stress.
Rata-rata ayam hutan hijau dewasa tangkapan hutan akan glabrakan pontang-panting tidak karuan sampai menabrakkan tubuh dan kepalanya pada jeruji sangkar sampai berdarah-darah dan kulit kepalannya mengelupas. Bahkan ada yang sampai sayap dan kakinya patah, sehingga akhirnya menyebabkan ayam hutan sakit dan tidak mau makan. Jika sudah begitu maka kemungkinan besar ayam hutan tersebut akan mengalami kematian.
Kalaupun ada yang bisa bertahan hidup, sifat liarnya juga sulit sekali hilang. Ayam hutan hijau dewasa tangkapan hutan baru bisa jinak setalah dipelihara selama 1 - 2 tahun. Itupun hanya mau bunyi ketika suasana disekitar kandangnya sepi.
Jika ingin memiliki ayam hutan hijau yang jinak dan berani bunyi walaupun ada orang disekitarnya lebih baik memelihara anakan ayam hutan hijau tetasan dari kecil, karena meskipun agak liar tapi tidak seliar ayam hutan dewasa tangkapan hutan.
Selain itu, ayam hutan hijau tangkapan hutan biasanya juga sulit ditangkarkan karena tidak berani kawin didalam kandang.
Jika kita membeli anakan ayam hutan yang masih kecil, maka kita harus mengenali ciri-ciri antara anakan ayam hutan jantan dan betina, karena hanya ayam hutan hijau jantan yang memiliki warna bulu indah dan suara cekikrek yang lantang.
Berikut ini ciri-ciri anakan/DOC ayam hutan hijau jantan dan betina:
Anakan/DOC ayam hutan hijau jantan:
� Warna hitam yang berada ditengah-tengah kepala sangat jelas/tegas tanpa terputus sampai ke bagian ekor dan hampir tidak ada blok warna coklat ditengah-tangah warna hitam tersebut. Semakin dewasa bagian kepala akan menjadi semakin hitam menyeluruh.
� Garis hitam pada bagian mata sangat tegas dan tidak terputus sampai ke ujung telinga.
� Warna bulu sayapnya terdiri dari blok-blok hitam tegas.
� Warna-warna pada tubuh anakan ayam hutan jantan lebih tegas, lebih tebal, dan semakin dewasa warnanya akan semakin jelas.
Anakan/DOC ayam hutan hijau betina:
� Terdapat warna coklat ditengah-tengah warna hitam dibagian kepala sampai ekornya.
� Warna seluruh bulu tubuhnya lebih cerah dan blok-blok warna hitamnya lebih pudar.
Cara menjinakkan ayam hutan hijau:
Untuk menjinakkan ayam hutan hijau sebaiknya dilakukan sejak dini atau dari mulai menetas dengan cara langsung di ambil dan ditempatkan didalam kandang khusus atau didalam kardus yang diberi lubang-lubang ventilasi dibagian atasnya dan diberi lampu pijar 5 watt didalamnya sebagai penghangat.
Berikan pakan dengan wadah yang lebar didalam kardus tersebut agar anak ayam hutan mudah untuk memakannya.
Untuk ayam hutan yang baru menetas sebaiknya diberikan pakan voer BR 1 yang dihaluskan agar lebih mudah dikonsumsi. Baru setelah berumur 2 - 3 minggu boleh diberikan voer BR 1 utuh tanpa dihaluskan.
Untuk memberikan vaksin sebaiknya jangan disuntik karena akan menyebabkan anak ayam hutan mati. Cara pemberian vaksin yang benar pada anak ayam hutan yaitu dengan cara disuapkan menggunakan sendok kedalam paruhnya.
Agar ayam hutan hijau menjadi jinak, biasakan untuk sering berinteraksi dengan cara memberikan ekstra fooding (EF) seperti jangkrik dan kroto langsung dari tangan, sehingga lama-kelamaan ayam hutan akan mengenali pemiliknya dan merasa tergantung kepada pemiliknya yang selalu memberikan pakan.
Baca juga:
Demikian informasi tentang cara merawat anakan ayam hutan agar bisa bertahan hidup dan cepat jinak. Untuk informasi lain seputar ayam hutan, bisa dibaca pada artikel OKB lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Terima kasih
0 comments:
Post a Comment