Cara merawat ikan Louhan agar warnanya cerah dan jenongnya besar

(Ikan Louhan)

Ikan Louhan merupakan salah satu jenis ikan hias yang memiliki banyak penggemar, karena selain karena keindahan bentuk fisiknya, ikan ini juga dipercaya dapat membawa hoki.

Ikan Louhan memiliki keunikan pada bagian kepalanya yang menonjol kedepan (jenong), dan semakin besar jenongnya justru semakin bagus dan semakin tinggi harganya.

Selain itu, kecerahan warna dan corak hitam ditubuhnya yang membentuk seperti tulisan menjadi ciri khas dan keunikan tersendiri yang dicari para pecinta ikan hias.

Untuk menjadikan ikan Louhan agar memiliki warna merah cerah dan jenong yang besar, ada beberapa tips perawatan yang bisa dilakukan.

Berikut ini tips perawatan ikan Louhan untuk menjadikan warnanya lebih cerah dan jenongnya bertambah besar:

� Siapkan akuarium yang cukup besar yang bisa menampung air sebanyak 80 - 120 liter untuk satu ekor ikan Louhan. Umumnya ukuran akuarium harus 3/4 lebih besar dari ukuran ikan Louhan yang menempatinya.

� Pasang filter didalam akuarium agar sirkulasi air berjalan baik dan kualitas airnya selalu terjaga.

� Suhu air dalam akuarium ikan Louhan idealnya 26 - 30 derajat celcius dengan pH air 7 - 8. Gunakan heater untuk mengukur kestabilan suhu air didalam akuarium.

� Jangan terlalu sering mengganti air akuarium agar ikan Louhan tidak stres. Cukup ganti airnya setiap dua minggu sekali dengan membuang seperempat air dalam akuarium kemudian di isi dengan yang baru.

� Berikan pakan bergizi dengan kandungan lemak dan protein yang tinggi untuk mempercepat munculnya warna dan jenong pada ikan Louhan. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari.

� Tempatkan ikan Louhan ditempat yang cahayanya redup.

� Interaksi dengan ikan Louhan sangat diperlukan. Misalnya dengan mengajak ikan Louhan bermain dengan menempelkan ujung jari kita pada kaca akuarium atau menghadapkan cermin ke arah ikan Louhan. Hal itu untuk memicu munculnya sifat agresif pada ikan Louhan sehingga memicu pertumbuhan jenongnya. Selain cara tersebut, kita juga dapat menempatkannya bersebelahan dengan ikan Louhan lain.

Jenis pakan yang bagus untuk ikan Louhan:
� Artemia
� Kutu air
� Jentik nyamuk
� Cacing darah
� Cacing sutera
� Cacing beku
� Jangkrik
� Udang
� Ikan cakalang
� EPA salmon
� Kelabang

Berikan jenis pakan yang mengandung protein 45 - 60 % dan lemak 5 - 7 % untuk memacu pertumbuhannya.

Udang adalah dalah satu jenis pakan yang sangat bagus untuk ikan Louhan, karena memiliki kandungan astaxanthin yang bagus untuk membentuk warna pada tubuh ikan Louhan.

Berikan udang yang sudah dikupas kulitnya.
Selain dapat membuat warna ikan Louhan lebih cerah, kandungan protein yang tinggi pada udang juga dapat memacu pertumbuhan badan dan jenong pada ikan Louhan.

Tidak hanya udang, ikan cakalang juga dapat diberikan pada ikan Louhan untuk memperbesar jenongnya. Sedangkan EPA ikan salmon sangat bagus untuk mengembalikan jenong ikan Louhan yang sedang kempis.

Untuk dapat memunculkan warna mutiara pada ikan Louhan, kita dapat memberikan pakan berupa kelabang. Sedangkan jangkrik berfungsi untuk lebih menggelapkan warna tubuh ikan Louhan. Buang dulu bagian kepala dan kaki-kakinya sebelum diberikan pada ikan Louhan.

Baca juga:




Demikian informasi tentang cara merawat ikan Louhan agar warnanya cerah dan jenongnya besar. Untuk informasi lain seputar ikan hias, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cara merawat piyik burung Perkutut liar

(Ilustrasi piyik burung Perkutut liar)

Terkadang ketika menemukan sarang burung Perkutut liar, kita tidak tahu apakah anakan/piyik Perkutut tersebut sudah cukup besar atau baru berusia beberapa hari. Tapi kerena sudah terlanjur di ambil, maka mau tidak mau piyik Perkutut tersebut harus kita rawat karena jika telah tersentuh tangan Manusia, induk Perkutut biasanya tidak akan mau lagi mengurusnya, apalagi jika kondisi sarangnya sudah tidak utuh seperti semula.

Anakan/piyik Perkutut yang baru berusia beberapa hari, organ tubuhnya masih sangat lemah dan belum aktif bergerak. Oleh kerena itu, kita harus benar-benar merawatnya dengan telaten dan hati-hati agar bisa bertahan hidup.

Hal terpenting yang harus diperhatikan agar piyik burung Perkutut bisa bertahan hidup adalah dengan memberikan asupan pakan yang cukup dan berkualitas. Tapi masalahnya piyik yang masih berusia beberapa hari belum bisa makan sendiri karena seharusnya masih diloloh oleh induknya.

Oleh karena itu, kita harus telaten untuk memberikan pakan pada piyik Perkurut tersebut dengan cara melolohnya.

Berikut ini cara meloloh piyik Perkutut:

� Menggunakan suntikan

Untuk piyik yang baru menetas atau yang masih berusia beberapa hari sebaiknya diberikan pakan yang lembut, seperti bubur bayi atau voer halus dicampur air.

Sebelum mulai di spet, berikan air minum dengan cara diteteskan pada paruhnya beberapa tetes untuk membasahi tenggorokannya agar ketika diloloh burung tidak tersedak.

Gunakan alat suntik tanpa jarum ukuran 50 cc untuk meloloh anakan Perkutut. Masukkan ujung suntikan ke dalam paruh piyik Perkutut dengan agak ditekan dan harus dengan cepat agar piyik dapat segera menelan makanan dengan refleks alaminya.

Agar semua bubur masuk dengan efektif, penyepetan dilakukan dengan cara masuk dari sisi sebelah kiri paruh dan segera bergeser ke sebelah kanan paruh pada saat mulai memompa suntikan kedalam kerongkongan anakan/piyik Perkutut.

Lakukan dengan hati-hati dan jangan terlalu cepat karena dapat menyebabkan piyik Perkutut tersedak. Tapi ada juga anakan burung yang agresif saat disuapi terlalu lambat yang menyebabkan makanannya tumpah.

Setelah selesai digunakan, segera cuci bersih suntikannya agar tetap steril ketika digunakan lagi. Cara meloloh anakan Perkutut menggunakan suntikan ini akan mendorong refleks menelan alami, sehingga nantinya akan membuat burung lebih mudah menelan ketika sudah bisa makan sendiri.

� Menggunakan Crop Tube (suntikan tembolok)

Dengan metode ini, makanan akan langsung masuk ke dalam tembolok burung karena suntikan ini memiliki ujung yang panjang sehingga makanan bisa langsung masuk kedalam tembolok burung.

Cara penggunaan suntikan ini juga disarankan agar masuk dari sisi sebelah kiri paruh dan segera bergeser ke sebelah kanan. Tapi metode ini tidak disarankan untuk pemula/yang belum berpengalaman karena dapat mengakibatkan tembolok luka.

Untuk piyik Perkutut yang baru menetas membutuhkan makanan yang lebih encer, sehingga perlu diberikan pakan lebih sering.

Pada umur satu minggu pertama, piyik Perkutut diloloh setiap dua jam sekali. Dan setelah berumur lebih dari seninggu, makanannya dibuat lebih kental dan jarak pemberiannya cukup 4 - 5 jam saja. Tapi parameter yang paling tepat untuk menentukan frekuensi pemberian pakan adalah saat tembolok burung sudah kosong. Prinsipnya tembolok burung harus sudah kosong sebelum diberi makan lagi.

Setelah selesai diloloh, semua sisa makanan yang menempel diparuh burung dan bulu-bulunya harus dibersihkan dengan kain basah atau tissue.

Karena bulu-bulunya belum tumbuh sempurna, sebaiknya pada malam hari diberikan bolam lampu 5 watt didalam kandangnya sebagai penghangat agar piyik Perkutut tidak kedinginan.

Setelah berumur dua minggu anakan/piyik Perkutut sudah mulai aktif bergerak melompat-lompat dan mengepak-ngepakkan sayapnya serta sudah bisa bertengger ditangkringan.

Pada usia 2 minggu makanannya sudah bisa diganti dengan makanan padat seperti voer dan milet. Pemberiannya bisa tetap dispetkan menggunakan suntikan atau menggunakan kain yang dilubangi.

Setelah berumur tiga minggu, anakan/piyik Perkutut sudah semakin aktif dan sering mengepakkan sayapnya untuk belajar terbang. Bulu-bulunya juga sudah mulai menutup sempurna.

Pada umur empat minggu, anakan/piyik Perkutut sudah mulai bisa terbang meskipun belum sempurna, dan sudah mulai bisa makan sendiri.

Baca juga:




Demikian informasi tentang cara merawat piyik burung Perkutut liar. Untuk informasi lain seputar burung Perkutut, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang Kelinci Rex dan cara mengobatinya

(Ilustrasi Kelinci Rex)

Kelinci Rex dikenal sebagai kelinci hias yang memiliki keistimewaan pada bulunya yang sangat lembut seperti beludru dan juga warnanya yang indah dan beragam, antara lain: coklat, putih, hitam, opal, orange, broken, dalmatian, dan warna-warna lainnya.
Kelinci Rex sangat populer sebagai binatang peliharaan dan juga untuk kontes. Selain sebagai Kelinci hias, Kelinci Rex juga bisa dijadikan sebagai Kelinci pedaging karena beratnya berkisar antara 3-5 kg.

Kelinci Rex juga termasuk Kelinci yang pintar karena bisa dilatih untuk melakukan berbagai trik. Tetapi untuk melatih Kelinci Rex agar bisa melakukan beberapa trik, dibutuhkan kesabaran dan konsistensi dalam melatihnya.

Tapi dibalik keistimewaannya tersebut, Kelinci Rex juga sering mengalami masalah kesehatan dan memerlukan penanganan khusus.
Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit pada Kelinci Rex, antara lain:

� Kebersihan kandang kurang terjaga.
� Kualitas pakan yang jelek.
� Porsi pakan kurang.
� Air minum kotor atau kurang.
� Kekurangan nutrisi (protein, vitamin, mineral).
� Tertular penyakit dari Kelinci lain.
� Kondisi cuaca yang tidak menentu.

Kelinci yang sakit biasanya akan menunjukkan beberapa gejala, antara lain: lesu, nafsu makan hilang, mata sayu, dan suhu tubuhnya naik turun tidak stabil.

Jika Kelinci sudah menunjukkan gejala-gejala sakit, sebaiknya segera dikarantina agar tidak menulari Kelinci lain yang masih sehat.

Berikut ini beberapa jenis penyakit yang sering menyerang Kelinci Rex dan cara mengobatinya:

� Scabies

Jika Kelinci Rex terjangkit Scabies dengan ciri-ciri:

- Jari kakinya terlihat memerah, gundul/tidak berbulu.

- Di sekeliling telinganya  terlihat berjamur/borokan.

- Hidung terlihat  mengembang seperti mau mengelupas.

Jika terdapat gejala-gejala tersebut pada Kelinci Rex, maka harus segera di suntik atau di olesi obat.

� Enteritis

Penyakit ini akan menyerang sistem pencernaan Kelinci dan menjadi penyebab kematian paling umum pada Kelinci Rex di peternakan.

Penyakit ini sering di alami anak-anak Kelinci Rex yang masih menyusu dan banyak menyebabkan kematian. Kalaupun bisa sembuh dari penyakit ini, biasanya anakan Kelinci Rex akan mengalami pertumbuhan yang kurang baik.

Dikalangan peternak, penyakit ini di kenal dengan beberapa istilah, antara lain: kembung, mencret, dan bloat. Penyebabnya bisa karena udara lembap, basah, atau terkena angin malam secara langsung, atau cuaca buruk.

Kembung pada Kelinci juga bisa di sebabkan karena salah dalam pemberian pakan dan perbandingan serat kasar, protein, dan lemak yang tidak tepat.

Ketika mengalami kembung, biasanya Kelinci akan sering berdiri dengan posisi membungkuk, kaki depan agak maju, daun telinga turun, mata suram dan memincing, gigi berkerokot menahan sakit.

Selain itu, Kelinci juga tampak sering haus dan selalu mendekati air minum. Kotorannya berwarna hijau gelap, berbau, berlendir dan menempel pada dubur.

Penyebab utamanya yaitu kandungan serat kasar pakan terlalu tinggi, lebih dari 22%. Secara umum enteritis kompleks terjadi karena Kelinci salah pakan, jenis makanan yang di berikan tidak cocok atau sering ganti-ganti jenisnya, terlalu banyak diberikan pakan hijauan basah, cuaca buruk, kondisi kandang yang kotor dan anak Kelinci terlalu cepat disapih.

Kelinci dewasa yang kurang serat kasar, atau anak Kelinci yang terlalu banyak memeperoleh serat kasar juga mudah terserang enteritis kompleks.

Cara mengobatinya:

Pengobatannya dapat dilakukan dengan menyingkirkan pakan hijauan dan air minum yang tersedia, dan selama sehari Kelinci cukup diberikan pakan berupa daun kacang kering.

Untuk pengobatan selanjutnya, berikan antibiotik yang dicampurkan pada makanan induk Kelinci yang sedang menyusui atau ke dalam air minumnya. Setelah sembuh, Kelinci dapat diberikan pakan seperti biasa.

� Pasteurellosis

Penyakit ini sering menyerang sistem pencernaan pada Kelinci dewasa, baik jantan maupun betina. Penyebabnya adalah kuman Pasteurella multocida.

Gejalanya dimulai dari saluran pencernaan bagian atas, kemudian infeksinya menjalar pada organ-organ lain, terutama uterus, testicles, dan kelenjar susu.

Pencegahannya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang dan rutin membuang kotorannya. Selain itu, kandang dengan ventilasi yang baik juga dapat mengurangi timbulnya penyakit ini.

� Young Doe Syndrome

Penyakit ini sering terjadi pada Kelinci-Kelinci betina pada kelompok kelahiran yang pertama dan kedua. Penyebabnya adalah septicemia akibat mastitis sehingga terjadi bengkak pada kelenjar susu.

Kuman stapphylorus aureus memasuki kelenjar susu melaui luka pada kelenjar atau puting susu dan menyebabkan suhu badan induk panas serta nafsu makannya berkurang.

Puting susu juga bengkak dan keras sehingga induk Kelinci tidak mau menyusui anaknya. Akibatnya anakan Kelinci sering mati karena tidak mendapatkan asupan susu dari induknya.

Cara menanganinya:

Induk Kelinci yang sakit harus segera di isolasi, dan disuntik dengan Penicilin, Dexatozoon, Sulmethonl, Sulfa Strong atau Oxylin. Jika belum parah, penyakit ini masih bisa disembuhkan.

Pencegahannya:

Kandang harus rutin dibersihkan dan disemprot atau di cuci dengan Asepto. Sedangkan anak-anak Kelinci dipelihara dikandang yang lain selama induknya sakit dengan dibetikan Rabbit milk, atau lebih mudahnya bisa di berikan susu kambing etawa sebagai pengganti air susu induknya.

� Kokkidiosis

Penyakit ini lebih sering menyerang Kelinci yang dipelihara di atas lantai. Penyebabnya adalah kuman parasit (protozoa) yang menyerang usus atau hati. Parasit yang menyerang hati banyak menimbulkan kematian pada anakan Kelinci.

Kelinci yang terserang penyakit ini jika dibedah, maka pada organ hatinya akan terlihat bercak-bercak putih.

Penularan penyakit ini terjadi melalui mulut, yaitu bibit penyakit tertelan lewat makanan, air minum, atau sesuatu yang mengandung penyakit yang dijilati oleh Kelinci.

Pada musim hujan yang panjang dan kondisi kandang yang kotor, serangan penyakit ini mudah sekali timbul. Gejalanya antara lain: nafsu makan turun, badan kurus, lesu, dan berat badan terus merosot. Selain itu, Kelinci yang teraerang penyakit ini, giginya sering berkerot-kerot menahan sakit, beraknya mencret bercampur darah atau berlendir putih.

Cara mengobatinya:

Cara mengobati Kelinci yang terserang penyakit kokkidiosis bisa di obati dengan obat-obatan yang mengandung sulfa untuk menghambat diare, misalnya saja, sulfa quinoxalin, Trisulfa, Sulfa Strong, dan Noxal.

Selain bisa di obati dengan obat-obatan tersebit, prnyakit ini juga dapat di obati dengan stop diare yang mengandung Tetracycline, atau Eludron yang berupa obat tetes.

Pencegahannya:

Untuk mencegah timbulnya penyakit ini pada Kelinci, kebersihan kandang dan lingkungannya harus benar-benar dijaga dan juga harus menjaga kualitas ransum pakannya agar selalu bersih dan berkualitas.

� Sembelit

Kelinci yang terkena sembelit akan menunjukkan gejala kesulitan dan bahkan tidak bisa berak serta kencingnya sedikit sekali. Kelinci juga tampak sangat gelisah.

Penyebabnya karena pemberian ransum kering kurang di imbangi dengan pemberian air minum yang cukup. Kombinasi serat kasar dalam ransum kering dengan pakan hijauan juga kurang tepat. Selain itu, Kelinci yang kurang bergerak karena kandangnya terlalu sempit juga bisa menjadi penyebab Kelinci mengalami sembelit.

Cara mengobatinya:

Pengobatannya dapat dilakukan dengan memberikan air minum sebanyak-banyaknya pada Kelinci yang mengalami sembelit, berikan lebih banyak pakan hijauan, sayuran, dan buah-buahan. Selain itu, sebaiknya Kelinci dilepaskan diluar kandang agar mendapat udara segar dan bisa bergerak bebas.

Pencegahannya:

Pemberian pakan yang seimbang antara ransum kering dan pakan hijauan dapat mencegah terjadinya sembelit.

Air minum dicukupi, dan tambahkan juga vitamin dan mineral untuk pelengkap gizinya.
Kandang yang sudah sempit diganti dengan yang lebih lebar agar Kelinci yang menempatinya merasa lebih nyaman.

� Pilek

Gejala penyakit ini mudah diketahui, yaitu hidung Kelinci mengeluarkan lendir berwarna jernih atau keruh, selain itu Kelinci juga sering bersin-bersin, kaki depannya selalu berusaha menggaruk-garuk hidung, kaki dan bulu badannya ikut basah, mata sembap, basah dan berair.

Penyakit ini bisa disebabkan karena bakteri atau virus. Sifat penyakit ini sangat mudah menular dengan menyerang selaput lendir pada saluran hidung. Infeksi dapat menyebar ke tenggorok dan paru-paru sehingga menimbulkan sesak napas.

Cara menanganinya:

Hidung Kelinci yang penuh ingus disemprot dengan larutan antiseptik, dan ingus yang sudah mengeras menjadi kerak dibersihkan menggunakan air hangat.

Obati Kelinci yang terkena pilek menggunakan antibiotik seperti Penicilin atau Anticold. Kelinci sangat mudah terkena penyakit pilek jika lingkungan kandangnya lembab dan basah. Sirkulasi udara yang buruk juga dapat mempercepat penyebaran penyakit ini.

Pencegahannya:

Penularan pilek dapat dicegah jika sanitasi kandang bagus, populasi kelinci tidak terlalu padat, volume pakan cukup dan tinggi nilai gizinya, Kelinci cukup bergerak, dan cukup mendapat sinar matahari pagi setiap hari.

� Pneumonia

Pneumonia radang paru-paru menyerang sistem pernafasan Kelinci yaitu paru-paru. Penyebabnya kuman Pasteurella Multocida.

Gejalanya, Kelinci sering mengangkat kepalanya tinggi-tinggi karena susah bernapas, mata dan telinganya tampak kebiru-biruan, kadang-kadang keluar cairan bernanah dan kotorannya encer/mencret.

Penyakit ini biasanya menyerang Kelinci yang kondisi tubuhnya sedang tidak fit, terutama pada induk Kelinci menjelang melahirkan anak kedua atau ketiga kalinya.

Penyebab awalnya, Kelinci sering terkena udara dari luar secara langsung, udara didalam kandang lembap, dan pakan yang kurang bergizi.

Penyakit ini susah disembuhkan, kecuali jika Kelinci segera mendapatkan pengobatan ketika gejala penyakit ini masih pada tahap permulaan dengan diberikan obat berupa Penicillin, Oxylin, atau Sulfa Strong yang diberikan melalui suntikan.

� Kudis

Penyakit ini menimbulkan kulit Kelinci mengalami gatal-gatal. Bagian tubuh yang terserang awalnya kepala, lalu menjalar ke bagian mata, hidung, kaki, dan kemudian ke seluruh tubuh.

Penyebabnya adalah kutu Sarcoptes Scabiei, sehingga penyakit ini disebut scabesiosis alias kudis. Kutu kudis berbentuk hampir bulat, dan berkaki empat pasang. Kutu jantan berukuran 0,2-0,24 mm, sedangkan kutu betina berukuran 0,33-0,6 mm dan berkembang biak dengan cara bertelur. Dalam sekali bertelur, kutu ini bisa menghasilkan 40-50 butir telur.

Kutu betina akan masuk dibawah kulit Kelinci dengan merusak lapisan kulit bagian atas. Kerusakan kulit ini akan menimbulkan luka dan gatal-gatal dan menimbulkan infeksi pada kulit Kelinci. Akibatnya Kulit menjadi kemerah-merahan, bulu-bulunya rontok dan disertai gatal-gatal.

Saking seringnya Kelinci menggaruk-garuk dan menggosok-gosokkan badannya pada dinding kandang menyebabkan seluruh badannya penuh koreng dan kurus karena tidak mau makan dan akhirnya bisa mati.

Cara menanganinya:

Kelinci yang terkena kudis harus segera di isolasi agar tidak menulari Kelinci yang lain. Untuk mengobatinya, Kelinci yang terkena kudis tersebut dicukur bulu disekitar bagian yang kudisan dan cuci lukanya dengan air hangat. Setelah bersih kemudian dilap sampai kering, kemudian olesi lukanya dengan obat kudis, misalnya salep belerang, Caviam, atau Scabicid Cream. Pengobatan dilakukan setiap dua hari sekali.

Pencegahannya:

Bersihkan kandangnya lalu semprot menggunakan disenfektan (obat pembasmi hama seperti Asuntal, Neguvan, Notick. Setelah itu, kandang segera dijemur dan dibiarkan kosong minimal sampai 15 hari.

� Kanker telinga

Penyakit ini ditandai rasa gatal dan sakit pada telinga Kelinci. Gejalanya kepala Kelinci sering digoyang-goyangkan dan digeleng-gelengkan, daun telinganya sering digosok-gosokkan segingga kulit telinganya yang putih menjadi kemerah-merahan. Lama-kelamaan cairan akan keluar dari jaringan kulit yang rusak lalu mengeras membentuk kerak.

Kelinci yang terserang penyakit ini tubuhnya menjadi kurus karena selalu gelisah dan tidak tenang. Penyakit ini disebabkan karena kutu yang hidup dipermukaan kulit bagian dalam telinga Kelinci dan menyebabkan pangkal telinga bagian dalam terdapat endapan sisik kekuning-kuningan.

Kelinci lain yang sehat dan hidup berdekatan dengan Kelinci yang menderita kanker telinga juga harus ikut diobati karena penyakit mudah menular.

Cara mengobatinya:

Bagian telinga Kelinci yang terkena kanker telinga diolesi dengan obat pembasmi kutu. Obat dibuat dengan campuran 1 bagian jodium, 25 bagian minyak kelapa, dan 10 bagian alkohol kemudian obat tersebut di oleskan menggunakan kapas.

Baca juga:




Demikian informasi tentang beberapa jenis penyakit yang sering menyerang Kelinci Rex dan cara mengobatinya. Untuk informasi lain seputar Kelinci, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cara merawat Kelinci Rex untuk pemula

(Ilustrasi Kelinci Rex)

Kelinci Rex dikenal sebagai kelinci hias yang memiliki keistimewaan pada bulunya yang sangat lembut seperti beludru dan juga warnanya yang indah dan beragam, antara lain: coklat, putih, hitam, opal, orange, broken, dalmatian, dan warna-warna lainnya.

Kelinci Rex sangat populer sebagai binatang peliharaan dan juga untuk kontes. Selain sebagai Kelinci hias, Kelinci Rex juga bisa dijadikan sebagai Kelinci pedaging karena beratnya berkisar antara 3-5 kg.

Kelinci Rex juga termasuk Kelinci yang pintar karena bisa dilatih untuk melakukan berbagai macam trik. Tetapi untuk melatih Kelinci Rex, dibutuhkan kesabaran dan konsistensi.

Agar Kelinci Rex selalu sehat dan aktif, maka harus diberikan perawatan yang tepat. Cara merawat Kelinci Rex sebenarnya hampir sama dengan cara merawat kelinci hias lainnya.

Ciri-ciri Kelinci Rex:

� Bobot tubuh Kelinci Rex standar mencapai 3,6 - 5 kg, sedangkan ukuran yang mini sekitar 1,4 - 2 kg.

� Memiliki bulu pendek dan halus seperti beludru yang tampak kemerahan, terkadang Kelinci ini juga disebut sebagai Kelinci Rex karpet.

� Daun telinganya kebar dan tegak.

� Warna bulunya bervariasi, bahkan ada juga yang memiliki warna bulu kombinasi dari beberapa warna. Dan jenis yang paling terkenal adalah jenis White Rex.

Berikut ini tips perawatan Kelinci Rex untuk pemula:

Persiapan kandang:
(Ilustrasi Kandang Kelinci Rex)

� Tempatkan kandang dilingkungan yang tenang dan jauh dari kebisingan.

� Jika tujuan dari memelihara Kelinci Rex adalah untuk ternak, sebaiknya alas kandang dibuat dari bambu yang penyusunannya diberi jarak agar kotoran bisa langsung jatuh kebawah sehingga kandang selalu bersih.

� Jauhkan kandang dari jangkauan hewan pengganggu seperti kucing, anjing, dan binatang lainnya yang bisa mengganggu ketenangan Kelinci karena bisa mengakibatkan Kelinci stress.

� Pastikan lokasi kandang tidak terkena air hujan dan sinar matahari secara langsung.

� Jaga kondisi kandang agar selalu dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran.

� Pastikan juga tempat pakan dan tempat air minumnya selalu bersih.

Pakan yang cocok untuk Kelinci Rex:

� Biasakan dalam memberi pakan pada Kelinci Rex dilakukan secara teratur pada pagi dan sore hari.

� Pagi hari sekitar jam 07.00 - 08.00, berikan pakan berupa pelet khusus untuk Kelinci yang memiliki kandungan protein sekitar 5 - 10%.

� Sore hari sekitar jam 18.00 - 19.00, berikan pakan sayuran atau rumput yang telah dilayukan.

� Hindari memberikan pakan sayuran segar yang baru diambil dari kulkas.

� Untuk rumput sebaiknya carilah yang tumbuh ditempat yang terkena sinar matahari langsung dan hindari rumput yang tumbuh di tempat yang teduh atau tidak terkena sinar matahari sama sekali.

Perawatan khusus untuk Kelinci Rex:

� Secara umum sebetulnya tidak ada perawatan khusus yang perlu dilakukan terhadap Kelinci Rex. Pola perarawatannya hampir sama dengan perawatan untuk Kelinci jenis lainnya.

� Potong Kuku kelinci Rex jika suda terlihat panjang-panjang.

� Untuk jenis Kelinci yang berbulu panjang, sebaiknya rutin disisir secara berkala. Selain itu juga disarankan untuk memotong dan merapikan bulu Kelinci setiap 4 - 5 bulan sekali.

Langkah-langkah pencegahan penyakit pada Kelinci Rex:

Kelinci yang kondisinya tidak sehat akan menunjukkan beberapa ciri-ciri, antara lain:

� Nafsu makannya menurun dan bahkan tidak makan.

� Terlihat lesu dan kurang aktif bergerak.

� Matanya tampak sayu dan suhu tubuhnya naik turun.

� Untuk mencegah agar Kelinci Rex tidak terserang penyakit, kondisi kandangnya harus selalu bersih.

� Juhkan kandangnya dari paparan sinar matahari secara langsung.

� Pastikan porsi pakannya tepat, jangan berlebihan dan jangan sampai kekurangan. Berikan jenis pakan yang kaya nutrisi. Pilihlah jenis pelet yang berkualitas dengan kandungan protein, vitamin dan mineral yang cukup.

� Jaga kondisi air minumnya agar tetap bersih. Lakukan penggantian air minum setiap hari dan bersihkan tempat air minumnya setiap hari.

� Jika ada Kelinci yang terserang penyakit, sebaiknya segera dikarantina untuk mencegah penularan penyakit pada Kelinci-Kelinci lain yang masih sehat.

Baca juga:




Demikian informasi seputar cara merawat Kelinci Rex yang benar untuk pemula. Untuk informasi lain seputar Kelinci, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Tips perawatan anakan ikan Arwana agar cepat besar

(Ilustrasi Ikan Arwana Super Red)

Ikan Arwana merupakan ikan hias air tawar yang paling populer saat ini di Indonesia. Selain karena keindahan fisik dan warnanya, ikan ini banyak dipelihara karena dipercaya dapat membawa hoki bagi pemiliknya.

Ada beragam jenis ikan Arwana yang sering dipelihara sebagai ikan hias, mulai dari ikan Arwana super red, golden red, silver, jardini dan yang lainnya.

Karena harga ikan Arwana dewasa cukup mahal, maka seringkali para penghobi ikan ini banyak yang memilih untuk memelihara ikan Arwana dari anakan karena harganya masih cukup terjangkau.

Tapi untuk memelihara ikan Arwana anakan lebih sulit dibanding ikan Arwana yang sudah dewasa. Hal itu disebabkan karena ikan Arwana anakan cenderung lebih mudah stress, rentan terkena penyakit, parasit dan jamur. Selain itu nafsu makannya juga sering berubah-ubah, bahkan terkadang tidak mau makan. Oleh karen itu jika kita memilih untuk memelihara ikan Arwana dari anakan, maka harus memperhatikan beberapa faktor penting dalam merawat anakan ikan Arwana, mulai dari tempatya, suhu airnya, filter, makanan dan kualitas airnya.

Berikut ini cara merawat ikan Arwana anakan agar bertahan hidup dan cepat besar:

(Ilustrasi anakan ikan Arwana)

� Siapkan aquarium

Untuk memelihara anakan ikan Arwana sebaiknya menggunakan aquarium karena lebih mudah untuk mengawasi pertumbuhannya dan juga bisa mengetahui ketika ketika ikan Arwana terserang penyakit, mengalami luka, terserang jamur dan parasit.

Agar anakan ikan Arwana cepat besar, disarankan untuk menggunakan aquarium yang ukurannya cukip besar agar ikan lebih leluasa bergerak dan tentunya kondisi air lebih stabil. Selain itu, kita juga tidak perlu membeli aquarium yang baru lagi ketika anakan ikan sudah tumbuh dewasa.

� Filter

Filter berfungsi untuk menyaring air dari kotoran-kotoran yang ada, baik itu kotoran dari ikan Arwana maupun dari sisa-sisa makanan sehingga kondiri air didalam aquarium tetap bersih.

Tapi filter juga harus rutin dibersihkan 2 hari sekali agar kotoran tidak menumpuk pada kapas yang lama-kelamaan akan menumpuk dan bisa mencemari air didalam akuarium.

� Perhatikan parameter airnya

Sebelum membeli anakan ikan Arwana, sebaiknya tanyakan dulu pada penjualnya tentang parameter airnya, baik suhu maupun PH nya. Dengan memiliki data parameter air, maka kita bisa menyediakan air untuk anakan ikan Arwana sesuai dengan suhu ditempat asalanya, sehingga parameter airnya bisa sama atau setidaknya mendekati parameter suhu air saat di toko ikan.

Ketika kita mengkondisiskan parameter suhu airnya sama dengan ditempat asalnya, maka anakan ikan Arwana bisa terhindar dari kemungkinan mengalami stress ataupun berusaha melompat dari aquarium barunya.

Biasanya parameter air untuk ukuran anakan ikan Arwana adalah: PH 6,5 - 6,8 dengan temperatur ataupun suhunya sekitar 28 - 29�C.

Jika memungkinkan, kita bisa menggunakan daun ketapang kering dalam filter. Sebab air dari daun ketapang ini mengandung tanin yang berfungsi untuk mencegah anakan ikan Arwana mengalami stress, terserang penyakit, jamur, maupun parasit.

Selain itu penggantian air aquarium juga harus dilakukan secara rutin dan berkala agar anakan ikan Arwana yang kita pelihara bisa tumbuh sehat dan aktif.

� Penutup aquarium

Penutup aquarium termasuk salah satu bagian yang cukup penting dalam memelihara anakan ikan Arwana, karena pada saat anakan ikan Arwana ditempatkan dilingkungan yang baru, maka ikan Arwana tersebut cenderung akan mengalami stress dan sering melompat dari aquarium.

Jadi, untuk mencegah agar anakan ikan Arwana tidak keluar dari aquarium, sebaiknya bagian atasnya ditutup dengan kawat ram, jaring atau bahan lainnya yang memiliki ventilasi untuk menghalangi ikan Arwana agar tidak keluar pada saat meloncat dari aquarium.

� Pakan

Umumnya anakan ikan Arwana diberikan pakan berupa artemia, cacing beku, cacing darah atau cacing sutra. Tapi agar anakan ikan Arwana lebih cepat besar sebaiknya jenis pakannya diselingi dengan pakan yang mengandung banyak lemak dan protein, seperti udang, katak kecil, jangkrik atau ikan-ikan kecil.

Jadwal pemberian pakan untuk anakan ikan Arwana:

� Jam 07.00 - 08.00 (pagi): Cacing, jangkrik atau artemia.
� Jam 11.00 - 12.00 (siang): Satu ekor katak kecil.
� Jam 16.00 - 17.00 (sore): Udang, makanan buatan, ikan kecil atau katak kecil.

Lakukan semua tahapan-tahapan perawatan di atas secara rutin dan dan konsisten agar anakan ikan Arwana dapat tumbuh sehat dan cepat besar.

Baca juga:




Demikian informasi tentang tips perawatan anakan ikan Arwana agar cepat besar. Untuk informasi lain seputar ikan hias, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Tips perawatan ikan Arwana agar sehat dan warnanya cerah

(Ilustrasi Ikan Arwana Super Red)

Ikan Arwana merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang sangat populer dan banyak peminatnya di Indonesia. Ikan ini memiliki bentuk fisik yang elegant dan warna yang sangat indah sehingga bisa memanjakan mata ketika memandangnya.

Selain karena bentuk fisik dan warnanya yang indah, ikan Arwana juga dipercaya dapat membawa hoki/keberuntungan bagi pemiliknya. Karena kepercayaan itulah maka semakin banyak orang yang ingin memelihara ikan ini.

Harga ikan Arwana termasuk cukup mahal, bisa mencapai jutaan rupiah untuk anakan ikan Arwana jenis golden red dan super red. Tapi ada jenis ikan Arwana yang harganya lebih murah, yaitu ikan Arwana silver. Harga anakannya berkisar dari puluhan sampai ratusan ribu saja.
(Ilustrasi Ikan Arwana Silver)

Ikan Arwana silver bisa menjadi pilihan yang cocok untuk para pemula yang ingin mencoba memelihara ikan Arwana. Itung-itung untuk latihan sebelum memelihara ikan Arwana yang mahal.

Ikan Arwana memerlukan perhatian lebih dalam perawatannya dibanding ikan hias jenis lainnya untuk menjaga kesehatannya dan untuk menjaga warnanya agar tetap indah.

Berikut ini cara merawat ikan Arwana yang baik dan benar:

� Siapkan aquarium

Untuk memelihara ikan Arwana, pertama yang harus disiapkan adalah tempatnya yaitu aquarium, karena selain lebih praktis, dengan menggunakan aquarium kita bisa menikmati keindahan ikan Arwana kapan saja, baik siang atau malam hari. Selain itu juga untuk mempercantik ruangan.

Tapi perlu di ingat, karena pertumbuhan ikan Arwana termasuk cukup cepat, maka kita harus menyiapkan aquarium dengan ukuran yang ideal, paling tidak ukuran panjangnya 1,5 meter, tinggi 60 cm, dan lebarnya 75 cm.

Sebaiknya aquarium jangan diletakkan ditempat yang terlalu bising karena bisa mengakibatkan ikan Arwana menjadi stress. Selain itu, temperatur dan PH airnya juga harus diatur. Temperatur air yang ideal berkisar antara 26 - 30�C dan untuk PH airnya kira-kira 5,6 atau 8 saja.

Untuk menjaga kondisi air dalam aquarium tetap bersih, harus ditambahkan aksesoris-aksesoris seperti aerator, filter, lampu TL dan jika perlu ditambahkan heater.

� Aerator berfungsi untuk menyuplai udara ke dalam aquarium, sehingga oksigen didalamnya tetap terjaga.

� Filter berfungsi sebagai penyaring kotoran atau sisa-sisa makanan, sehingga kebersihan airnya selalu terjaga dan sekaligus dapat membersihkan bakteri-bakteri yang ada di dalamnya.

� Lampu TL berfungsi untuk mempercantik tampilan aquarium dan berguna sebagai pengganti sinar matahari jika didalam aquarium terdapat tumbuhan air (aquascape). Untuk akuarium seluas 80x40 cm bisanya menggunakan lampu TL 20 Watt.

� Heather biasanya digunakan untuk menormalkan temperatur suhu air aquarium sehingga membuat ikan Arwana merasa nyaman.

Sebaiknya jangan terlalu banyak menambahkan aksesoris-aksesoris yang tidak penting didalam aquarium karena akan mempersempit ruangan dan membuat pergerakan ikan Arwana semakin terbatas.

Untuk mengisi air pertama kali kedalam aquarium sebaiknya air di endapkan dulu minimal selama satu hari sebelum digunakan. Dan yang terpenting kebersihan air aquarium harus selalu dijaga agar ikan Arwana selalu sehat dan aktif.

� Memilih anakan ikan Arwana
(Ilustrasi Anakan Ikan Arwana)

Jika ingin memelihara ikan Arwana dari anakan, sebaiknya memilih bibit yang sehat, tidak cacat, memiliki postur tubuh proporsional, aktif dan nafsu makannya besar. Umumnya bibit ikan Arwana yang dijual dipasaran berukuran 10-12 cm, sedangkan untuk harganya tergantung pada jenis dan kualitasnya.

� Pakan

Ikan Arwana termasuk jenis ikan predator. Oleh karena itu, sebaiknya ikan Arwana diberikan pakan hidup seperti ikan-ikan kecil, jangkrik, kelabang, cacing, katak kecil dan binatang-binatang kecil lainnya. Selain sebagai pakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ikan Arwana, pemberian pakan hidup juga bermanfaat sebagai hiburan untuk menghilangkan stress pada ikan Arwana.

Baca juga:




Demikian informasi tentang tips perawatan ikan Arwana agar sehat dan warnanya cerah. Untuk informasi lain seputar ikan hias, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Panduan ternak domba untuk pemula agar berhasil

(Ilustrasi ternak domba)

Domba sudah lama dibudidayakan di Indonesia, tapi kebanyakan hanya untuk dimanfaatkan dagingnya saja. Sedangkan wool ata bulunya jarang sekali dimanfaatkan. Hanya dibeberapa daerah saja yang mengembangkan produksi wool karena terbatasnya pemasaran dan juga iklim yang kurang mendukung untuk bisa mengembangkan produksi wool dari domba.

Untuk memulai beternak domba, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah memilih jenis indukan, lokasi dan struktur kandang, kebutuhan pakan dan perawatan.

� Jenis indukan

Secara umum, terdapat dua jenis domba yang banyak diternakkan di Indonesia, yaitu domba lokal dan domba silangan.

Domba lokal:

Domba lokal paling banyak dipelihara sebagai hewan ternak oleh masyarakat. Ada dua jenis domba lokal yang populer, yaitu domba ekor tipis dan domba ekor tebal.

Domba lokal ekor tipis memiliki ciri-ciri:
(Ilustrasi domba ekor tipis)

- Ekor kecil dan tipis
- Bobot tubuh 25 - 30 kg
- Telinga lebar mengarah ke bawah
- Domba jantan bertanduk dan domba betina tidak bertanduk
- Warna bulu putih, hitam, coklat dan kombinasinya.

Ciri-ciri domba lokal ekor tebal:
(Ilustrasi domba ekor tebal)

- Ekornya tebal membentuk segitiga
- Botot mencapai 35 - 45 kg
- Telinga lebar mengarah ke samping
- Domba jantan dan betina tidak bertanduk
- Warna bulu dominan putih.

Domba silangan:

- Domba Garut
(Ilustrasi domba garut)

Jenis domba ini merupakan silangan segitiga dari domba lokal, domba merino dan domba dari Afrika Selatan sehingga menghasilkan domba yang memiliki postur tubuh dan penampilan yang gagah dengan bagian dada membusung tegap dan memiliki tanduk besar melingkar melindungi kepalanya.

Domba Garut lebih banyak dibudidayakan sebagai domba aduan.

- Domba Merino
(Ilustrasi domba merino)

Domba jenis ini berasal dari Spanyol dengan bobot tubuh domba jantan bisa mencapai 70 kg dan domba betina 40 kg. Tubuhnya ditutupi bulu/wool yang tebal dan pada domba jantan memiliki tanduk panjang yang melingkar.

- Domba Texel
(Ilustrasi domba texel)

Domba jenis ini berasal dari Belanda dan banyak dikembangkan di daerah pegunungan Wonosobo, Jawa tengah.

Ciri-ciri domba Texel memiliki bulu tebal keriting halus berwarna putih, hidung dan kukunya berwarna hitam, telinganya kecil mengarah ke samping dan bobotnya bisa mencapai 130 kg.

- Domba Batur
(Ilustrasi domba batur)

Domba Batur adalah hasil silangan dari domba tapos dan banyak dibudidayakan di daerah Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Domba Batur memiliki bulu tebal yang bisa menghasilkan 1 kg bulu/ekor. Bobotnya sekitar 80 - 150 kg. Jenis domba silangan/impor ini biasanya hanya cocok di daerah-daerah berhawa sejuk dengan suhu rata-rata dibawah 18� C.

� Kandang domba

Domba bisa diternakkan dengan dua cara, yaitu sistem gembala dan sistem kandang. Cara ternak domba dengan sistem gembala hanya cocok dilakukan di lahan luas yang masih banyak terdapat rumput dan dedaunan hijau. Tapi saat ini sudah sangat jarang usaha ternak domba yang dilakukan dengan sistem penggembalaan karena kurang efisien karena lingkungan yang sudah tidak memungkinkan lagi.

Untuk ternak domba dengan sistem kandang ada dua tipe kandan yang bisa digunakan, yaitu kandang koloni dan kandang tunggal.

Yang dimaksud kandang koloni yaitu satu ruangan kandang ditempati oleh banyak domba. Untuk kandang dengan ukuran 1x3 meter bisa menampung 10 ekor domba.

Sedangkan kandang tunggal yaitu kandang yang hanya ditempati satu ekor domba dengan ruangan yang dibuat pas dengan badan domba sehingga domba tidak bisa berbalik arah, hanya bisa bergerak maju, mundur, rebah dan berdiri saja. Tipe kandang seperti ini cocok untuk usaha ternak penggemukan domba.

Kandang domba harus dilengkapi tempat pakan dan minum yang cukup. Tempat pakan domba (palung) sebaiknya dibuat dengan ukuran yang cukup besar untuk menampung kebutuhan pakan domba. Sedangkan untuk tempat air minum bisa menggunakan ember plastik atau perkakas yang lain.

Struktur kandang terutama tiang-tiang utama sebaiknya menggunakan bahan yang kokoh dan kuat meskipun sederhana karena domba jantan sering membentur-benturkan tanduknya ke kandang.

Untuk lantai dan dinding kandang bisa dibuat dari kayu ataupun bambu. Sebaiknya lantai kandang dibuat dari kisi-kisi yang memiliki jarak dengan dasar tanah (mempunyai kolong). Hal ini untuk memudahkan saat membersihkan kotoran domba.

Untuk atap kandang sebaiknya menggunakan bahan yang menyerap panas, bisa menggunakan rumbia atau genteng untuk daerah yang iklimbya panas, sedangkan di daerah dingin bisa menggunakan seng atau asbes.

� Jenis-jenis pakan domba

Pakan memegang peranan penting untuk kesuksesan usaha ternak domba. Tidak hanya takarannya, jenis-jenis pakan yang cocok untuk domba juga harus diperhatikan. Secara umum jenis pakan yang dibutuhkan untuk ternak domba adalah pakan hijauan, konsentrat dan pakan tambahan.

- Pakan hijauan

Pakan hijauan terdiri dari dua macam, yaitu pakan hijauan segar dan pakan hijauan kering. Contoh pakan hijauan segar yaitu berupa rumput-rumputan seperti rumput gajah, rumput benggala, rumput raja dan rumput liar. Contoh pakan hijauan segar yang berupa daun-daunan adalah lamtoro/petai cina, daun kedelai, daun kacang panjang, daun ubi jalar, daun waru, daun nangka dan daun ketela.

Sedangkan pakan hijauan kering biasanya berupa jerami yang memiliki kandungan serat kasar. Contohnya adalah jerami padi, jerami pucuk tebu dan jerami jagung.

- Pakan konsentrat

Fungsi pakan konsentrat atau penguat pada ternak domba adalah sebagai pelengkap kebutuhan protein. Jenis pakan ini harus mengandung zat gizi yang tinggi, mudah dicerna dan berserat rendah. Pakan ini juga berfungsi sebagai sumber energi dan protein bagi domba.

Pakan konsentrat bisa berupa biji-bijian dan umbi-umbian atau bisa juga limbah olahan hasil pertanian seperti bungkil kedelai dan ampas tahu. Pakan konsentrat bisa diberikan bersama dengan pakan hijauan atau terpisah.

- Pakan tambahan dan garam

Pakan tambahan diperlukan untuk memicu produkstivitas ternak domba. Pakan tambahan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, hormon dan probiotik. Tapi selain garam mineral, pakan tambahan tidak wajib diberikan.

� Kebutuhan pakan domba

Kebutuhan pakan hijauan untuk domba lokal biasanya berkisar 3 - 5 kg/ekor/hari. Pakan hijauan bisa diberikan sepanjang waktu. Sedangkan kebutuhan untuk pakan konsentrat sekitar 0,5 kg/ekor/hari. Pemberiannya bisa dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pagi hari sekitar jam 07.00 dan sore hari pada jam 15.00.

Pemberian pakan juga harus memperhatikan usia dan ukuran tubuh domba. Kebutuhan pakan domba muda yang masih kecil berbeda dengan kebutuhan pakan domba dewasa. Pemberian pakannya bisa mengikuti patokan dibawah ini:
- Pakan hijauan= 10 - 20% dari bobot tubuh domba.
- Pakan konsentrat:= 2 - 4% dari bobot tubuh domba.
- Mineral (garam)= 1% dari bobot tubuh domba.
- Air minum= 3 - 4 kiter/ekor.

� Perawatan harian

- Kebersihan kandang

Kandang domba harus dibersihkan secara teratur agar domba yang dipelihara selalu sehat. Selain itu kotoran domba yang terkumpul bisa menjadi pemasukan sampingan dengan menjualnya sebagai pupuk kandang.

- Memandikan domba

Mandikan domba secara teratur seminggu sekali agar bersih dan terhindar dari penyakit, seperti cacingan. Domba yang bersih akan menjadi sehat dan aktif.

Domba yang akan dikembangbiakkan atau dikawinkan juga harus bersih agar bisa menghasilkan keturunan yang sehat.

- Mencukur bulu domba

Mencukur bulu domba bisa dilakukan setiap 6 bulan sekali atau jika bulunya sudah terlihat gimbal dan kotor. Sisakan bulunya setebal 0,5 cm.

- Merawat dan memotong kuku domba

Lakukan pemotongan kuku domba dengan menggunakan pahat atau pisau tajam yang bersih. Pemotongan kuku sebaiknya dilakukan setiap 4 bulan sekali.

Baca juga:




Demikian informasi tentang panduan ternak domba untuk pemula agar berhasil. Untuk informasi lain seputar hewan ternak, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih