Ayam Bekisar merupakan keturunan F1 dari hasil perkawinan ayam hutan jantan dan ayam kampung betina. Ayam bekisar dikembang biakkan sebagai ayam peliharaan/ayam hias yang memiliki bulu-bulu indah, dan terutama untuk mendapatkan suara kokok yang lebih bagus.
Bulu-bulu Ayam Bekisar didominasi oleh warna bulu ayam kampung betina yang dijadikan sebagai indukannya, tetapi postur tubuh, karakter dan suaranya lebih condong pada ayam hutan hijau sebagai pejantannya.
Pada awalnya para penggemar Ayam Bekisar hanya menyukai warna bulu merah dan hitam saja. Tapi pada perkembangannya, saat ini warna bulu Ayam Bekisar sangat beragam, bahkan keindahan warna bulu Ayam Bekisar sering dimasukkan sebagai salah satu kriteria dalam penilaian lomba Ayam Bekisar.
Ayam Bekisar memiliki delapan warna dasar yang umum yaitu Merah, Hitam, Putih, Kuning, Wido, Kelabu, Blorok, dan Jali. Ayam Bekisar awal mulanya berasal dari Pulau Kangean, yaitu sebuah Pulau kecil di sebelah timur Madura, masih termasuk dalam wilayah Kabupaten Sumenep. Kemudian Ayam ini menyebar ke seluruh wilayah Pulau Madura, Jawa, Bali, dan daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Beberapa jenis Ayam Bekisar yang terkenal keindahannya yaitu :
� Bekisar Kangean (Madura)
Merupakan hasil persilangan dari Ayam hutan hijau sebagai pejantannya dan ayam kampung betina yang memiliki warna bulu satu macam, misalnya: hitam, merah, putih, kuning, dan abu-abu.
� Bekisar Putih (Yogya)
Ciri-cirinya memiliki warna putih mulai dari paruh sampai cekernya, kecuali bagian jengger, pial, dan cupingnya berwarna merah.
� Bekisar Hitam (Parakan)
Merupakan hasil persilangan ayam hutan jantan dengan ayam kedu hitam betina. Ciri-cirinya bertubuh tinggi, besar, tegap dan berbulu hitam.
� Bekisar Multiwarna (Solo)
Ayam ini memiliki ukuran tubuh sedang dan kaya akan warna dengan bulu bagian leher, bulu pelana, dan bulu hias berwarna merah menyala. Suara Ayam Bekisar ini sangat nyaring dengan ujung suara yang meninggi.
Secara umum Ayam Bekisar merupakan hasil perkawinan antara ayam hutan jantan dengan ayam kampung betina. Sehingga, postur tubuhnya mewarisi bentuk fisik ayam kampung, tapi dengan bulu-bulu seindah ayam hutan jantan yang hitam kehijauan.
Tapi sayangnya, walaupun memiliki suara kokok merdu dan memiliki penampilan fisik yang menawan, tapi masih mewarisi sifat mudah stress dan rawan mati seperti ayam hutan jantan.
Untuk mendapat anakan Ayam Bekisar berkualitas, waktu terbaik untuk mengawinkan indukannya adalah pada saat musim kemarau, sekitar bulan Maret sampai bulan Agustus. Karena jika dikawinkan pada saat musim dingin/musim hujan, seringkali telurnya tidak bisa menetas.
Setelah bertelur, masa pengeraman telur akan berlangsung selama 21 hari, dan setelah dua minggu dari menetasnya telur, indukan bisa dikawinkan lagi. Dalam sekali bertelur, indukan ayam kampung betina menghasilkan telur sekitar 12 butir, tapi rata-rata yang bisa menetas hanya separuhnya saja.
Setelah menetas, anakan Ayam Bekisar kemudian di sortir berdasar kualitasnya. Dari enam telur yang menetas tersebut, biasanya hanya ada satu ekor anakan yang berkualitas.
Untuk maslah pakan tidak jauh berbeda dengan pakan ayam kampung. Untuk anak ayam yang berusia satu hari sampai dua bulan diberikan pakan berupa voer BR1, dan untuk menghindari penyakit flu dan muka bengkak (CRD), anakan Ayam Bekisar bisa diberi vaksin khusus ayam tiap tiga bulan sekali.
Cara beternak Ayam Bekisar:
Penemu Ayam Bekisar pertama kali adalah masyarakat Pulau Kangean-Madura. Berawal dari ketidak sengajaan mengawinkan ayam kampung betina dengan jago ayam hutan hijau.
Cara mengawinkan ala masyarakat Kangean ini terbilang unik, yaitu dengan mendekatkan babon ayam hutan hijau betina dengan jago ayam hutan hijau yang sudah jinak. Setelah jago ayam hutan hendak mengawini babon ayam hutan, maka segera susupkan ayam kampung betina dibawah jago ayam hutan, sehingga yang dikawini adalah ayam kampung betina.
Tehnik mengawinkan ala Kangean ini tergolong sulit dilakukan, karena ayam jantan hijau yang digunakan sebagai indukan harus benar-benar sudah jinak dan tidak takut orang.
Cara mengawinkan yang lebih mudah adalah dengan menempatkan pejantan ayam hutan hijau dan ayam kampung betina dalam satu kandang. Pilihlah ayam kampung betina yang postur tubuhnya kecil (ayam wareng) yang memiliki warna bulu lurik coklat abu-abu mirip ayam hutan betina.
Pada tahap awal keduanya diletakkan dalam kandang terpisah tapi berdekatan atau diberikan sekat agar bisa saling melihat setiap harinya. Setelah terlihat tanda-tanda pejantan ayam hutan mulai tertarik dengan ayam kampung betina, keduanya bisa mulai disatukan dalam satu kandang.
Pada tahap ini, berikan ekstra fooding (EF) seperti jangkrik dan ulat hongkong (UH) dengan porsi lebih banyak pada pejantan ayam hutan untuk membangkitkan birahinya.
Pantau perkembangan keduanya, jika keduanya bisa akur dan tidak saling menyerang berarti sudah aman atau bisa dikatakan berjodoh dan tinggal menunggu proses perkawinan terjadi.
Baca juga:
Tips perawatan Ayam Hutan Hijau agar rajin bunyi
Resep rahasia untuk menambah stamina Ayam Bangkok
Jamu dan suplemen untuk menambah stamina Merpati balap
Demikian informasi tentang "Tips agar sukses beternak Ayam Bekisar". Untuk informasi lain seputar Ayam Bekisar, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
0 comments:
Post a Comment