Pages

Tuesday, 11 December 2018

Cara beternak Merpati potong/pedaging untuk pemula

Burung Merpati merupakan jenis burung yang mudah jinak dan bisa di umbar atau dilepas diluar kandang, karena burung ini akan kembali ke kandangnya sendiri seperti halnya Ayam Kampung.

Burung Merpati masih tetap populer sampai saat ini, terbukti masih banyak penggemar burung ini, baik Merpati balap, Merpati hias atau penggemar olahan daging Merpati.

Dengan semakin maraknya hobi memelihara burung Merpati, dan juga semakin banyaknya warung-warung makan atau restoran yang menyajikan olahan kuliner daging burung Merpati/dara, tentunya menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan jika bisa membudidayakannya.

Ada 3 jenis burung Merpati yang banyak dibudidayakan, yaitu:

� Merpati potong/pedaging

Merpati jenis ini sengaja dibudidayakan untuk dimanfaatkan dagingnya.

� Merpati balap/kolongan

Merpati jenis ini khusus dibudidayakan sebagai Merpati lomba, atau sering disebut Merpati klepekan atau Merpati kolongan.

Merpati balap membutuhkan perawatan khusus untuk memaksimalkan performa dan staminanya agar bisa tampil maksimal ketika dilombakan.

� Merpati hias

Merpati jenis ini sengaja dibudidayakan khusus sebagai burung hias karena memiliki penampilan dan warna bulu yang cantik.

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang budidaya Merpati potong/pedaging.

Berikut ini cara beternak Merpati potong/pedaging untuk pemula:

� Persiapan kandang

Langkah awal dalam beternak Merpati potong adalah persiapan kandang. Kandang untuk Merpati potong sebaiknya dibuat dengan model sekat-sekat seperti kubus, dan diberi lubang dibagian depan sebagai jalan keluar masuk.

Kandang ternak Merpati bisa ditempatkan dibelakang rumah, atau disamping rumah. Yang terpenting mudah untuk mengawasinya dan jug harus terhindar dari jangkauan binatang predator seperti tikus dan kucing.

� Pemilihan indukan

Agar ternak Merpati bisa cepat berkembang, pilihlah indukan Merpati jantan dan betina yang sehat supaya produktifitasnya tinggi. Pilihlah indukan Merpati dengan ciri-ciri sebagai berikut:

- Tidak memiliki cacat fisik
- Bulu-bulunya halus, rapi dan mengkilap
- Burung harus sehat (tidak dalam keadaan sakit) dengan mata bening (tidak berair).
- Pilihlah indukan Merpati yang usianya blm terlalu tua.

Jika kita membeli burung Merpati yang belum berjodoh sebaiknya pilihlah yang usianya sekitar 2-3 bulan. Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam proses penjinakan dan perjodohannya.

Karena jika kita beli burung Merpati yang sudah tua, biasanya ketika dilepaskan akan kembali lagi ketempat pemiliknya yang lama.

� Proses perjodohan

Untuk proses penjinakan dan perjodohan, sebaiknya burung Merpati dipelihara di bawah terlebih dulu untuk mengenalkan lingkungan dan pemilik barunya sampai masing-masing Merpati berjodoh, atau sekitar umur 4-6 bulan barulah burung Merpati bisa dilepaskan dikandang ternak yang sudah dipersiapkan.

Jika burung Merpati sudah berjodoh dan sudah  memasuki masa kawin, maka burung Merpati akan melakukan proses perkawinan. Setelah 2-3 hari masa perkawinan biasanya Merpati akan giring, yaitu Merpati jantan akan mengejar-ngejar Merpati betina.

Setelah umur 4-6 bulan biasanya burung Merpati akan mulai memasuki masa kawin dan akan mulai bertelur. Rata-rata burung Merpati bertelur sekitar 3-4 butir yang akan di erami sampai menetas sekitar 19-22 hari.

Setelah telur-telurnya menetas, Merpati akan merawat piyik-piyiknya sampai berumur sekitar 28 hari. Setelah itu burung Merpati akan mulai kawin lagi, bertelur, mengerami, dan merawat anak-anaknya lagi.

� Pemberian pakan

Pemberian pakan pada burung Merpati palasan/umbaran yang dibiarkan hidup liar diluar kandang sangatlah mudah, yaitu cukup disebarkan di tanah saja, maka burung Merpati akan turun dan berebut makanan yang kita berikan tersebut.

Tapi jika kita punya waktu luang, sebaiknya kita biasakan untuk memberi makan dari tangan kita dengan menaruh pakannya ditelapak tangan kita. Cara ini bertujuan untuk menjalin ikatan batin antara burung Merpati dan pemiliknya. Hal itu juga akan memudahkan kita untuk menghitung jumlah Merpati yang kita ternakkan, serta mudah untuk memantau kesehatannya.

Jenis pakan yang paling disukai burung Merpati adalah biji-bijian seperti jagung, gabah, kacang-kacangan, dan kedelai. Burung Merpati bisa diberikan pakan 2 kali sehari, yaitu setiap pagi dan sore hari. Air minum juga harus selalu tersedia di sekitar kandang Merpati.

� Kebersihan kandang

Burung Merpati memiliki daya tahan tubuh yang sangat kuat, jadi tidak perlu kuatir akan terserang penyakit atau virus. Tapi untuk mencegah serangan virus dan penyakit sebaiknya kandangnya dibersihkan secara rutin.

� Masa panen

Anakan burung Merpati pedaging bisa dipanen pada usia sekitar 2 bulan untuk dijual pada pengepul atau langsung dijual pada rumah makan (restoran) yang menjual olahan masakan daging Merpati.

Baca juga:

Cara beternak Ayam Bangkok untuk pemula agar berhasil

Panduan lengkap cara beternak burung puyuh petelur yang benar

Cara memilih Merpati balap tinggian/kolongan yang bagus

Demikian informasi tentang "Cara beternak Merpati potong/pedaging untuk pemula". Untuk informasi lain seputar burung Merpati, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung Merpati/Burung Dara

No comments:

Post a Comment