Pages

Sunday, 26 May 2019

Tips beternak burung Cucak Rowo untuk pemula

indukan Burung Burung Cucak Rowo
Burung Cucak Rowo (CR) adalah burung kicauan kelas atas dan di anggap sebagai burung mewah. Harga burung Cucak Rowo termasuk mahal sehingga burung ini identik sebagai burung peliharaan orang-orang kaya.

Jika dilihat dari bentuk fisiknya, sebetulnya burung Cucak Rowo memiliki penampilan yang kurang menarik, suara kicauannya juga cenderung monoton tapi terdengar begitu merdu dan mewah.

Harga pasaran burung Cucak Rowo yang tinggi dan banyaknya peminat burung ini merupakan sebuah peluang bisnis yang cukup menjanjikan jika dapat menangkarkannya, sebab populasi Cucak Rowo di alam bebas sudah sangat langka, sehingga sangat sulit untuk mendapatkan burung Cucak Rowo bahan tangkapan hutan.

Jadi, bagi para Kicau Mania yang ingin memiliki burung Cucak Rowo saat ini hanya bisa membelinya di peternakan. Oleh karena itulah beternak Cucak Rowo merupakan usaha yang cukup menjanjikan.

Akan tetapi, beternak burung Cucak Rowo bukan tanpa kendala, apalagi bagi peternak pemula yang baru akan memulai usaha budidaya burung Cucak Rowo.
Jadi sebaiknya sebelum mulai menangkarkan Cucak Rowo sebaiknya dipelajari dulu cara-cara beternak Cucak Rowo yang baik dan benar agar bisa berhasil.

Berikut ini tips beternak burung Cucak Rowo untuk pemula:

� Persiapan calon indukan Cucak Rowo

Usahakan untuk memilih calon indukan burung Cucak Rowo jantan yang sudah berusia 1 - 1,5 tahun, sedangkan untuk calon indukan Cucak Rowo betina, pilihlah yang sudah berumur 2 tahun.

Pilihlah calon indukan burung Cucak Rowo yang memiliki postur tubuh proporsional, memiliki mental yang bagus, serta memiliki suara kicauan yang bagus dengan volume yang keras.

� Cara menjodohkan calon indukan Cucak Rowo

Pada tahap awal proses perjodohan, kedua calon indukan Cucak Rowo di tempatkan dalam kandang terpisah. Cucak Rowo betina bisa langsung di masukkan kedalam kandang ternak, sedangkan Cucak Rowo jantan ditempatkan didalam kandang harian.

Untuk sementara waktu, kedua calon indukan burung Cucak Rowo sebaiknya jangan dipertemukan dulu, cukup agar keduanya dapat saling mendengar suara kicauannya saja.

Biarkan kedua calon indukan burung Cucak Rowo tersebut berkicau saling sahut-sahutan, dan setelah suara kicauan kedua burung terdengar sudah nyetel dalam waktu yang lama, maka kedua calon indukan tersebut bisa mulai di pertemukan dengan cara memasukkan kandang harian Cucak Rowo jantan kedalam kandang ternak. Tapi biarkan Cucak Rowo jantan tetap didalam kandang hariannya selama beberapa hari.

Pantau perkembangan perilaku kedua calon indukan burung Cucak Rowo, jika keduanya terlihat sudah mulai cocok/akur yang ditandai dengan seringnya Cucak Rowo betina mendekati Cucak Rowo jantan, terutama pada waktu malam hari menjelang burung tidur.

Jika burung Cucak Rowo betina terpantau sering tidur berdekatan dengan burung Cucak Rowo jantan, maka sudah waktunya untuk melepaskan burung Cucak Rowo jantan ke dalam kandang ternak.

Setelah disatukan didalam kandang ternak (breeding), kedua indukan burung Cucak Rowo akan melakukan perkawinan secara alami, tapi cepat atau lambatnya proses perkawinan tergantung dari kondisi birahi kedua calon indukan tersebut dan juga dari faktor-faktor lain seperti kondisi lingkungan sekitar kandang ternak. Karena kondisi lingkungan kandang ternak juga mempengaruhi produktifitas burung Cucak Rowo.

Agar burung Cucak Rowo bisa produk, sebaiknya kandang ternak dibuat mirip dengan suasana dihabitat alami burung Cucak Rowo, yaitu dengan menambahkan tanaman hidup seperti pohon palem, pohon sawo, pohon jambu, pohon belimbing dan tanaman-tanaman berukuran kecil lainnya didalam kandang penangkaran Cucak Rowo. Usahakan juga untuk menambahkan kolam didalamnya agar burung Cucak Rowo bisa mandi dan bermain di kolam tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi indukan Cucak Rowo, berikan pakan alami berupa buah-buahan segar seperti pisang kepok, pepaya, sawo, dan buah-buahan lainnya agar kondisi fisiknya selalu fit.

Berikan Extra fooding (EF) seperti jangkrik, ulat hongkong, atau kroto dengan porsi yang cukup banyak untuk mendongkrak tingkat birahi kedua indukan Cucak Rowo agar dapat segera melakukan perkawinan.

Selain diberikan buah-buahan dan Extra fooding (EF), sebaiknya voer juga tetap diberikan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi indukan Cucak Rowo sekaligus untuk mengantisipasi jika pakan alaminya habis.

Setelah kedua indukan Cucak Rowo melakukan perkawinan, maka indukan Cucak Rowo betina akan mulai menyusun sarang dan akan mulai bertelur.

Cucak Rowo betina biasanya akan bertelur sebangak 2 - 3 butir dan akan di erami selama 14 hari sampai telur-telurnya menetas.

Setelah telur-telurnya menetas, biarkan piyik/anakan Cucak Rowo dirawat dulu oleh induknya selama 1 minggu baru bisa di ambil/dipanen. Cara memanennya yaitu dengan mengambil piyik bersama dengan sarangnya.
Piyik/anakan burung Cucak Rowo

Setelah piyik/anakan Cucak Rowo di ambil, indukan Cucak Rowo akan segera melakukan perkawinan lagi dan akan bertelur kembali.

Cucak Rowo termasuk burung yang agak susah untuk diternakkan karena sifat alaminya yang sensitif.

Ada beberapa kasus ketika sarang burung Cucak Rowo yang sudah ada telur atau piyiknya tersentuh oleh tangan peternak, maka indukan Cucak Rowo tidak mau kembali lagi ke sarangnya untuk mengerami telurnya, bahkan sampai menelantarkan piyik/anakannya. Tapi tidak semua burung Cucak Rowo memiliki karakter seperti itu.

Baca juga:




Demikian informasi tentang tips beternak burung Cucak Rowo untuk pemula. Untuk informasi lain seputar burung Cucak Rowo, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

No comments:

Post a Comment