Pages

Thursday, 4 July 2019

Cara beternak Merpati Kipas untuk pemula agar berhasil

(Sepasang Indukan Merpati Kipas)

Merpati hias banyak memiliki penggemar karena memiliki penampilan dan bulu-bulu yang indah. Oleh karena itu, usaha ternak Merpati hias bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

Ada cukup banyak jenis Merpati hias, dan salah satunya yang banyak dipelihara para penggenar Merpati hias adalah Merpati Kipas atau Merpati persi. Harga jual Merpati Kipas cukup tinggi dipasaran karena memiliki banyak penggemar.

Cara beternak Merpati hias hampir sama dengan budidaya Merpati jenis balap dan juga Merpati tinggian. Yang perlu dibedakan adalah jenis kandangnya karena untuk jenis Merpati hias, kondisi bulu-bulunya harus selalu dijaga agar tetap bersih dan rapi.

Berikut ini beberapa cara membudidayakan Merpati hias:

� Dengan sistem umbaran
(Ilustrasi ternak Merpati Kipas dengan sistem umbaran)

Cara beternak Merpati hias dengan sistem umbaran adalah dengan membiarkan burung Merpati berkeliaran bebas diluar dan hanya perlu diberikan pagupon sebagai tempat tinggalnya.

Dengan cara ini, kita tidak perlu membuat kandang khusus sehingga bisa menghemat lebih banyak biaya karena burung Merpati juga bisa mencari makan sendiri.

Selain itu, burung Merpati juga menjadi lebih sehat karena dapat leluasa beraktivitas dengan bebas. Kekurangannya, burung Merpati rawan hilang.

� Dengan sistem koloni
(Ilustrasi ternak Merpati Kipas dengan sistem koloni)

Cara beternak Merpati hias dengan cara koloni yaitu dengan memasukkan beberapa pasang burung Merpati hias kedalam kandang yang cukup besar agar burung Merpati merasa nyaman dan dapat leluasa bergerak didalamnya.

Kelebihan dari sistem koloni, yaitu burung lebih aman dari kemungkinan hilang. Kelemahan dari sistem ini yaitu jika ada salah satu burung Merpati yang sakit, maka akan mudah menulari Merpati yang lain.

� Dengan sistem battery

Budidaya Merpati hias dengan sistem battery biasanya dilakukan untuk skala besar. Dengan sistem ini kita bisa membudidayakan burung Merpati hias dalam jumlah yang lebih banyak.

Kita bisa membuat kandang model battery dengan ukuran sekitar 75 x 50 x 50 cm. Jumlah kandang juga harus sesuai dengan jumlah burung Merpati yang akan dibudidayakan.

Burung Merpati hias akan tinggal dikandangnya masing-masing sehingga kita tidak perlu kuawatir dengan kodisi kesehatan burung Merpati yang kita pelihara karena penyakit tidak mudah menular.

Rata-rata burung Merpati kipas akan bertelur setiap 1,5 bulan sekali. Karena siklus perkembangbiakan yang relatif pendek membuat usaha budidaya burung Merpati Kipas menjadi salah satu usaha ternak yang cukup menjanjikan.

Merpati Kipas merupakan keturunan dari hasil kawin silang dari jenis Merpati hias Jacobin dengan Merpati lokal. Sedangkan varietas fantail asli yang berasal dari Amerika dan India harganya lebih mahal.

Berikut ini tahapan-tahapan untuk memulai ternak burung Merpati Kipas:

� Memilih indukan

Untuk mendapatkan keturunan Merpati Kipas yang berkualitas, maka kita harus memilih indukan yang kualitasnya bagus. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan ketika memilih indukan Merpati Kipas:

Burung Merpati Kipas yang akan dijadikan sebagai indukan harus sehat dengan bulu-bulu yang bagus, bersih dan rapi, tidak terdapat penurunan pada bagian ekor sayap atau tidak melor.

Burung Merpati yang bagus akan memberikan perlawanan dengan tenaga yang kuat ketika ditangkap/dipegang menggunakan tangan.

Usahakan tidak memilih atau membeli Merpati Kipas yang sudah tua dengan ciri-ciri:
- Terdapat kerutan daging tebal disekitar bagian hidung.
- Penebalan daging disekitar paruh.
- Bagian paruhnya sudah tidak tampak bersih dan mengkilap kagi.

Perhatikan ketika memilih calon indukan Merpati Kipas, pilihlah Merpati Kipas yang memiliki perilaku paling dominan atau paling berkuasa dalam koloninya.

� Pemberian minuman

Merpati Kipas biasanya memerlukan kebutuhan air minum setiap 2 kali sehari. Jadi kita harus memberikan air minum dengan mengisi kotak minumnya sebanyak 2 kali setiap harinya. Bersihkan tempat air minumnya dan isi dengam air bersih agar Merpati Kipas terhindar dari serangan penyakit.

� Pakan utama untuk Merpati Kipas

Pakan utama untuk burung Merpati Kipas adalah kacang hijau, milet, godem, beras merah dan jagung.

� Pakan tambahan

Selain pakan pokok, burung Merpati Kipas juga perlu diberikan beberapa jenis pakan tambahan untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya seperti selada, wortel, bayam, kangkung, kecambah dan juga pepaya yang dihaluskan. Jangan lupa untuk menambahkan beberapa butir batu kerikil kecil untuk membantu proses pencernaannya.

� Perawatan

Hal yang penting dalam metode perawatan burung Merpati Kipas adalah dengan memperhatikan segala aspek seperti kebersihan kandang, kebutuhan pakan dan air minumnya dan juga kebersihan dari Merpati Kipas itu sendiri.

� Proses perjodohan indukan Merpati Kipas

Masukan kedua calon indukan Merpati Kipas (jantan dan betina) kedalam kandang yang sama. Tutup kandangnya pada malam hari untuk mempercepat proses perjodohan.

Mandikan kedua calon indukan Merpati Kipas pada pagi hari, kemudian jemur dibawah sinar matahari langsung.

Setelah kedua indukan Merpati Kipas berjodoh dan melakukan perkawinan, sebaiknya sediakan berbagai jenis ranting kayu kecil, jerami kering, atau bahan-bahan lain agar bisa disusun menjadi sarang untuk bertelur.
(Indukan Merpati Kipas mengerami telur)

Sepasang indukan Merpati Kipas biasanya akan bertelur 2 - 3 butir dan akan di erami selama sekitar 20 hari sampai telur-telurnya menetas.

� Perawatan piyik/anakan burung Merpati Kipas:
(Piyik/anakan Merpati Kipas)

Selama 6 - 7 minggu, piyik/anakan Merpati Kipas akan diloloh oleh induknya. Kita hannya perlu memberikan tambahan pakan yang bernutrisi dengan porsi yang lebih banyak.

Tapi jika kita menginginkan agar indukan burung Merpati Kipas cepat produk lagi, sebaiknya ketika piyik/anakan berumur 15 hari bisa kita ambil dari sarangnya dan kita rawat sendiri.

Baca juga:




Demikian informasi tentang cara beternak Merpati Kipas untuk pemula agar berhasil. Untuk informasi lain seputar burung Merpati, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

No comments:

Post a Comment