Habitat asli Ayam Hutan Hijau adalah dihutan-hutan terbuka dataran rendah, sedangkan dihutan-hutan daerah pegunungan dan rimba belantara, Ayam Hutan Hijau jarang ditemukan.
Ayam Hutan Hijau tingkah lakunya sangat gesit, tangkas dan sulit sekali untuk ditangkap serta sangat agresif ketika melihat keberadaan Manusia disekitarnya.
Ayam Hutan Hijau membuat sarang ditanah dan biasanya letaknya tersembunyi di semak-semak. Bahan sarangnya terbuat dari rumput-rumput kering dan ranting-ranting kayu kecil.
Jumlah telur Ayam Hutan Hijau rata-rata 5 butir yang akan di erami selama 3 minggu sampai menetas. Anak Ayam Hutan Hijau yang baru menetas memiliki bulu-bulu halus berwarna putih kekuning-kuningan, dan sudah sangat gesit berlarian walaupun baru beberapa jam menetas.
Di habitat aslinya Ayam Hutan Hijau biasa memakan berbagai jenis biji-bijian, rerumputan, serangga, rayap, dan binatang-binatang kecil lainnya.
Ayam Hutan Hijau banyak dicari untuk dikawin silangkan dengan ayam kampung untuk menghasilkan ayam bekisar. Biasanya Ayam Hutan Hijau ditangkap dari hutan dengan cara dijebak dengan jaring yang dipasang ditempat-tempat yang biasa dilalui oleh Ayam Hutan Hijau.
Ayam Hutan Hijau yang banyak dipelihara adalah yang berjenis kelamin jantan karena memiliki penampilan fisik yang menarik dengan bulu-bulu berwarna hitam kehijauan dengan kombinasi bulu-bulu berwarna merah dan kuning keemasan.
Selain penampilannya yang menarik, Ayam Hutan Hijau yang berjenis kelamin jantan juga memiliki suara yang bagus. Sedangkan Ayam Hutan Hijau betina jarang sekali peminatnya karena penampilannya kurang menarik dan tidak berkokok.
Perawatan harian Ayam Hutan Hijau agar rajin berkokok:
� Kandang
Sebagian besar Ayam Hutan Hijau yang dipelihara adalah hasil tangkapan hutan, sehingga karakternya sangat liar dan memerlukan waktu yang lama agar benar-benar mapan dan rajin berkokok.
Karena karakternya yang sangat liar itulah seringkali Ayam Hutan Hijau mengalami luka-luka dibagian kepalanya karena ketika didekati selalu glabrakan dan kepalanya membentur bagian atas kandangnya.
Untuk mencegah agar Ayam Hutan Hijau tidak mengalami luka yang parah pada bagian kepalanya, sebaiknya bagian atas kandangnya dilapisi dengan kardus atau styrofoam agar ketika Ayam Hutan menabrak bagian atas kandang tidak menimbulkan luka.
� Pakan dan ekstra fooding (EF)
Untuk pakan hariannya, Ayam Hutan Hijau bisa diberikan pakan campuran biji-bijian seperti jagung, beras merah dan godem, atau bisa juga diberikan pakan campuran biji-bijian untuk burung Derkuku.
Selain diberikan biji-bijian sebagai pakan utamanya, Ayam Hutan Hijau juga membutuhkan ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, belalang dan ulat hongkong (UH) untuk memenuhi kebutuhan proteinnya, sehingga kondisi fisiknya selalu sehat dan rajin bunyi.
Untuk membuatnya lebih jinak dengan kita, sebaiknya ketika memberikan jangkrik selalu dibiasakan langsung dari tangan kita agar Ayam Hutan Hijau terbiasa dan merasa tergantung dengan kita sebagai perawatnya yang selalu memberikan makanan.
Berikan jangkrik dan ulat hongkong (UH) secukupnya saja pada pagi dan sore hari, karena jika tidak dibatasi, Ayam Hutan Hijau bisa menghabiskan banyak sekali jangkrik dan tentunya akan menambah biaya perawatannya.
Dengan diberikan jangkrik secukupnya saja, tentunya Ayam Hutan Hijau akan merasa lapar, sehingga ketika kita sodorkan jangkrik maka Ayam Hutan Hijau akan langsung mengambil dan memakannya, dan lama-kelamaan akan terbiasa dan tidak takut lagi ketika melihat kita.
Setelah Ayam Hutan Hijau agak jinak dan tidak takut lagi dengan kita, biasanya akan mulai berkokok pada pagi hari, dan akan rajin bunyi dengan suara lantangnya yang khas seperti dihutan setelah Ayam Hutan Hijau benar-benar mapan dengan lingkungan dan kandangnya.
Jadi intinya, dalam memelihara Ayam Hutan Hijau dari mulai bahan tangkapan hutan sampai mapan dan rajin bunyi (gacor) dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam merawatnya, dari mulai menyiapkan kandang yang nyaman dan aman, pemberian pakan dan minum yang bersih dan berkualitas, serta pemberian ekstra fooding (EF) yang harus dilakukan secara konsisten agar Ayam Hutan Hijau yang kita pelihara selalu sehat, memiliki penampilan yang menarik dengan bulu-bulu yang rapi dan mengkilap serta rajin berkokok.
Baca juga:
Jamu dan suplemen untuk menambah stamina Merpati balap
Ciri-ciri Jalak Putih/Jalak Pito jantan dan betina
Perawatan harian Poksay Medan/Poksay Mantel agar cepat gacor
Demikian informasi tentang "Tips perawatan Ayam Hutan Hijau agar rajin bunyi". Untuk informasi lain seputar Ayam Hutan, dapat dibaca pada artilel OKB yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
No comments:
Post a Comment