Pages

Wednesday, 27 February 2019

Cara melatih Merpati kolong agar siap lomba

Untuk melatih Merpati bahan sampai siap lomba perlu melalui 4 tahap latihan, yaitu: Tahap fokus betina, Tahap fokus kolong/patek, Tahap pengisian tenaga, dan Tahap titis kolong.

• Tahap fokus betina

Merpati bahan, terutama Merpati muda yang baru pertama kali mengalami giring seringkali belum fokus pada betinanya. Oleh karena itu kita perlu melatihnya agar fokus pada betina terlebih dahulu sebelum ke tahap latihan berikutnya. Jika melatih Merpati tanpa melalui tahap ini sama saja dengan merusak karakter Merpati tersebut sejak dini.

Cara melatih agar Merpati fokus pada betina adalah dengan cara mem-pale/jantur Merpati dalam jarak dekat, misalnya dari dongdang ke perut si pelatih. Jika Merpati jantan belum mau terbang kea arah pelatih (Merpati betina), maka Merpati betina harus didekatkan pada Merpati jantan yang dilatih agar Merpati jantan tersebut dapat melihat dengan jelas betinanya.

Latihan pale ini harus terus diulang-ulang sampai Merpati janran dapat fokus pada betinanya tanpa terganggu oleh kehadiran Merpati-Merpati lain di sekelilingnya.

Setelah latihan pale, Merpati jantan perlu dibiarkan dekat dengan betinanya beberapa saat dengan cara memegang Merpati betina di tangan kanan dan Merpati jantan dibiarkan bertengger di tangan kiri pelatih. Hal ini bertujuan agar Merpati tidak takut pada Manusia.

Adakalanya tahap fokus betina ini bisa menghabiskan satu masa giringan. Jika Merpati sudah tidak takut lagi pada Manusia (pelatih) dan Merpati tersebut sudah sangat sigap untuk terbang ke arah perut pelatih (dimana Merpati betina memang diposisikan di perut), berarti latihan tahap fokus betina sudah berhasil dan siap dilanjutkan pada latihan tahap berikutnya.

• Tahap fokus kolong/patek

Tujuan dari latihan tahap ini adalah agar Merpati mengenali dan familier dengan titik landasnya. Pertama-tama Merpati dilepas dari jarak 1 meter dari titik landasan dengan dihadapkan pada betinanya.

Jika lepasan jarak 1 meter ini sukses, jarak lepas ditambah sedikit demi sedikit sampai jarak lepasan sekitar 10 meter (jangan ditambah lagi jaraknya).

Pada jarak 10 meter ini, Merpati dilepas tetap menghadap betina tapi dengan tidak dilemparkan sampai kepakan sayap dirasa sudah kuat. Jika kepakan sayap dinilai sudah kuat, mulailah melepas Merpati pada jarak 10 meter dengan cara dilemparkan namun tetap menghadap betina sampai Merpati tersebut terlihat tidak ragu lagi untuk landing dengan stut yang keras.

Jika kepakan Merpati sudah kuat dan Merpati tidak ragu untuk landing dengan stut yang keras, maka dilanjutkan dengan lepasan 10 meter dengan dilempar pada arah membelakangi betinanya.

Latihan ini harus terus dilakukan sampai Merpati sudah tidak bingung lagi dengan pola lepasan membelakangi betina. Tahap fokus kolong/patek ini bisa menghabiskan 1 masa giringan, bahkan bisa lebih tergantung dari kemampuan Merpati yang dilatih.

• Tahap pengisian tenaga

Pada tahap ini jarak lepasan Merpati mulai ditambah sedikit demi sedikit, awalnya dilepas tanpa gandengan (sendiri) sampai jarak 1 km. Pada lepasan 10-100 meter, Merpati yang mulai terbang langsung saja di klepek. Tapi jangan sekali-kali di klepek pada arah jam 11 atau 12 (sudut elevasi 60-90 derajat) karena Merpati yang kita latih adalah Merpati stut kencang, bukan Merpati biasa.

Pada lepasan 100-500 meter juga belum perlu di klepek pada arah jam 11 atau 12, tunggu sampai saat Merpati minta di klepek. Baru pada lepasan 500 meter-1 km, sudut klepekan sedikit demi sedikit mulai dinaikkan.

Merpati yang sudah minta di klepek sengaja dibiarkan dulu selama beberapa detik, semakin lama titik klepeken diarahkan menuju posisi jam 11 atau jam 12, secara bertahap.

Perlu untuk ketahui bahwa sebagian Merpati yang memiliki stut kencang belum akan terbang tinggi di lepasan 1 km. Hal ini wajar terjadi dalam melatih Merpati model stut kencang.

Jika Merpati sudah mapan di lepasan 1 km, mulailah untuk digandeng dengan Merpati (untul) yang terbiasa terbang tinggi, lebih bagus lagi yang terbiasa juga turun dari posisi jam 12.

Biasanya, pada lepasan gandeng pertama, kedua, dan ketiga Merpati belum mau gandeng. Tapi harus terus dicoba beberapa kali lagi. Jika Merpati berhasil terbang gandeng tapi tetap terbang rendah, maka perlu kembali pada latihan terbang sendiri dengan frekuensi lepas yang ditambah karena Merpati belum cukup bertenaga.

Jika Merpati berhasil terbang gandeng namun tidak mau turun saat di klepek berarti Merpati tersebut kurang mapan kolong, maka perlu dilakukan terbang sendiri lagi. Pada latihan tahap ini belum ada target Merpati harus masuk kolongan/ring.

Apabila Merpati yang kita latih sudah mau terbang tinggi dan gandeng, berarti sudah bisa mulai pada latihan tahap berikutnya.

Catatan: Latihan tahap 3 ini tidak mutlak hanya di 1 km saja, karena ada beberapa Merpati membutuhkan hingga jarak 1,5 km, bahkan 3 km.

• Tahap titis kolong

Latihan tahap titis kolong/patek bisa berhasil dalam waktu singkat jika tahap 1, 2, dan 3 dilakukan di tempat latihan dengan tinggi kolong/ring yang bisa dinaik-turunkan (diawali dengan tinggi kolong 1 meter kemudian dinaikkan sedikit demi sedikit, bagian samping kolong diberi jaring agar merpati tidak bisa lewat bawah kolong).

Pada tahap ini yang perlu kita lakukan hanya menambah terus jarak lepasan dengan untul yang cocok sambil menaikkan posisi klepek mengarah arah jam 11 atau 12.

Pada tahap ini jangan hanya terpatok pada jarak lepasan start di Lapak Latih yang umumnya hanya berjarak 1,2 km-2 km saja karena Merpati sedang tahap latihan, jadi jangan ragu untuk menambah jarak lepasan.

Jika pada jarak tertentu (misal 3 km) Merpati yang kita latih sudah mulai mau masuk kolongan, maka pertahankan terus pada titik lepasan tersebut dengan untul yang sama.

Jika sekali saja Merpati kembali "ngrobok" maka perlu penambahan lagi jarak lepasan (misal menjadi 3 km+50 meter) dan begitu seterusnya.

Jika dalam 1 masa giringan Merpati tersebut sudah konsisten ngolong dengan untul yang sama, maka pada giringan berikutnya boleh dicoba digandeng dari jarak START RESMI dengan Merpati lain yang biasa ikut perlombaan.

Tapi ingat, jika sekali saja Merpati kembali ngrobok berarti Merpati tersebut belum titis kolong, maka perlu pengulangan latihan dengan untul dan jarak lepas yang biasa saat latihan.

Baca juga:

Cara menjinakkan Ayam Hutan yang terlalu liar

Cara beternak Merpati potong/pedaging untuk pemula

Tips dasar pemilihan Merpati balap yang bagus untuk pemula

Demikian informasi tentang "Cara melatih Merpati kolong agar siap lomba". Untuk informasi lain seputar burung Merpati, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Merpati kolong/tinggian

No comments:

Post a Comment